AFIRMASI POSITIF
“Saya mengijinkan diri saya untuk kaya, sukses dan bahagia. Dan mulai sekarang saya putuskan untuk memiliki penghasilan Rp. 20.000.000,- per bulannya. Saya membuka energi kekayaan, kesuksesan dan kebahagiaan saya karena saya pantas mendapatkannya. Saya membuka diri saya untuk berbagai peluang yang mengantarkan saya mencapai penghasilan Rp. 20.000.000,- per bulannya. Saya terbuka akan segala ilmu pengetahuan baru yang bisa saya gunakan untuk mendapatkan Rp. 20.000.000,- per bulannya. Saya mau belajar dan meningkatkan diri saya untuk mendapatkan Rp. 20.000.000,- per bulannya. Saya melakukan ini untuk diri saya sendiri, keluarga dan orang-orang yang saya cintai.”


Lakukanlah cara ini secara konsisten dan penuh komitmen. Penelitian psikologi menyatakan bahwa perubahan terjadi jika Anda melakukan sesuatu secara konsisten selama 28 hari. Jadi, dalam waktu 28 hari nanti penghasilan atau rejeki Anda sudah bertambah. Selamat berpraktek untuk menjadi lebih kaya sekarang!



Ringkasan Rahasia

· Rahasia Besar Kehidupan adalah hukum tarik-menarik.
· Hukum tarik-menarik mengatakan bahwa kemiripan menarik kemiripan. Jadi, ketika Anda memikirkan suatu pikiran, Anda juga menarik pikiran-pikiran serupa ke diri Anda.
· Pikiran bersifat magnetis, dan pikiran memiliki frekuensi. Ketika Anda memikirkan pikiran-pikiran, pikiran-pikiran itu dikirim ke Semesta, dan secara magnetis pikiran akan menarik semua hal serupa yang berada di frekuensi yang sama. Segala sesuatu yang dikirim ke luar akan kembali ke sumbernya — Anda.
· Anda seperti sebuah menara penyiaran, yang memancarkan frekuensi dengan pikiran-pikiran Anda. Jika Anda ingin mengubah sesuatu di dalam hidup Anda, ubahlah frekuensi dengan mengubah pikiran Anda.
· Pikiran yang sedang Anda pikirkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan anda. Apa yang paling Anda pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup Anda.
· Pikiran Anda akan menjadi sesuatu.

Ringkasan Rahasia
· Hukum tarik-menarik adalah hukum alam. Hukum ini sama pentingnya dengan hukum gravitasi.
· Tidak ada yang muncul ke pengalaman Anda kecuali jika Anda memanggilnya melalui pikiran yang terus-menerus.
· Untuk mengetahui apa yang Anda pikirkan, tanyakan bagaimana perasaan Anda kepada diri sendiri. Emosi adalah alat berharga yang mengatakan apa yang kita pikirkan.
· Mustahil untuk merasa buruk sekaligus memiliki pikiran yang baik.
· Pikiran menentukan frekuensi Anda, dan perasaan segera mengatakan frekuensi Anda berada di mana. Ketika Anda merasa buruk, Anda berada di frekuensi yang menarik lebih banyak hal buruk. Ketika Anda merasa baik, Anda menarik sepenuhnya lebih banyak hal baik kepada Anda.
· Pemindah Rahasia, misalnya kenangan yang indah, alam, atau musik favorit, dapat mengubah perasaan Anda dan memindahkan frekuensi dengan segera.
· Perasaan cinta adalah frekuensi tertinggi yang bisa Anda pancarkan. Semakin besar cinta yang Anda pancarkan, semakin besar kekuatan yang Anda pergunakan.


Ringkasan Rahasia
· Seperti Jin-nya Aladin, hukum tarik-menarik menjamin pemenuhan setiap permintaan kita.
· Proses Penciptaan membantu Anda menciptakan apa yang Anda inginkan dalam tiga langkah sederhana: meminta, percaya, dan menerima.
· Meminta apa yang Anda inginkan kepada Semesta adalah kesempatan untuk menjelaskan apa yang Anda inginkan kepada diri sendiri. Ketika permintaan itu menjadi jelas di benak Anda, Anda sudah memintanya.
· Percaya melibatkan bertindak, berbicara, dan berpikir seakan-akan Anda sudah menerima apa yang Anda minta. Ketika Anda memancarkan frekuensi menerima, hukum tarik-menarik akan menggerakkan orang, peristiwa, dan situasi kepada Anda untuk menerima.
· Menerima melibatkan perasaan seperti yang Anda rasakan ketika permintaan Anda terwujud. Merasa baik dan senang pada saat kini akan menempatkan Anda pada frekuensi yang Anda inginkan.
· Untuk menurunkan berat tubuh, jangan berfokus pada “penurunan berat”. Sebaliknya, fokuskan pada berat ideal Anda. Rasakan perasaan-perasaan dari berat sempurna Anda, maka Anda akan mengundang berat ideal itu kepada diri Anda.
· Semesta tidak membutuhkan waktu untuk mewujudkan apa yang Anda inginkan. Mewujudkan satu dolar sama mudahnya dengan mewujudkan sejuta dolar.
· Memulai dengan sesuatu yang kecil, misalnya secangkir kopi atau tempat parkir, adalah cara yang mudah untuk mengalami hukum tarik-menarik. Dengan kuat niatkan untuk menarik sesuatu yang kecil. Ketika Anda mengalami kekuatan yang Anda miliki untuk menarik sesuatu, Anda akan melanjutkan mencipta hal-hal yang lebih besar.
· Ciptakan hari Anda terlebih dulu dengan memikirkan wujud peristiwa yang Anda inginkan, maka Anda akan menciptakan hidup Anda dengan sengaja.

Ringkasan Rahasia
· Harapan adalah daya tarik yang kuat. Harapkan hal-hal yang Anda inginkan, dan jangan mengharapkan hal-hal yang tidak Anda inginkan.
· Syukur adalah proses yang sangat kuat untuk mengalihkan energi dan mendatangkan lebih banyak hal yang Anda inginkan ke dalam hidup. Bersyukurlah untuk apa yang sudah Anda miliki, Anda akan menarik lebih banyak kebaikan kepada Anda.
· Terlebih dulu berterima kasih untuk apa yang Anda inginkan karena akan memberi daya dorong “turbo” pada hasrat Anda dan mengirim sinyal yang lebih kuat ke Semesta. 
 · Visualisasi adalah proses menciptakan gambar-gambar tentang diri Anda yang sedang menikmati apa yang Anda inginkan di dalam benak. Ketika Anda melakukan visualisasi, Anda membangun pikiran dan perasaan yang kuat tentang keadaan sudah memiliki apa yang Anda minta pada saat ini juga. Kemudian hukum tarik-menarik akan mengembalikan realitas itu kepada Anda, persis seperti apa yang Anda lihat dalam benak.
· Untuk menggunakan hukum tarik-menarik bagi kepentingan Anda, jadikan hukum ini sebagai kebiasaan dan cara hidup Anda, bukan peristiwa satu kali saja.
· Pada akhir setiap hari, sebelum Anda tidur, ingat kembali peristiwa pada hari itu. Untuk setiap peristiwa atau saat yang tidak sejalan dengan keinginan Anda, putarlah kembali peristiwa itu dalam benak selaras dengan keinginan Anda.

Ringkasan Rahasia
· Untuk menarik uang, berfokuslah pada kekayaan. Mustahil untuk mendatangkan lebih banyak uang ke dalam hidup Anda jika Anda berfokus pada kekurangan uang.
· Akan sangat membantu bila Anda menggunakan imajinasi dan berpura-pura Anda sudah memiliki uang yang Anda butuhkan. Lakukan permainan seakan-akan Anda sudah memiliki kekayaan itu, dan Anda akan merasa lebih baik tentang uang. Ketika Anda merasa lebih baik tentang uang, lebih banyak uang akan mengalir ke dalam hidup Anda.
· Merasa bahagia di saat kini adalah cara tercepat untuk mendatangkan uang ke dalam hidup Anda.
· Niatkan untuk memandangi segala sesuatu yang Anda sukai dan katakan pada diri sendiri, “Saya mampu mendapatkannya. Saya mampu membelinya.” Anda akan mengubah pikiran Anda dan mulai merasa lebih baik tentang uang.
· Memberikan uang akan mendatangkan lebih banyak uang ke dalam hidup Anda. Ketika Anda bermurah hati dengan uang, dan merasa senang untuk berbagi dengan orang lain, sebenarnya Anda berkata, “Saya punya banyak uang.”
· Visualkan datangnya cek melalui pos.
· Ubahlah keseimbangan pikiran ke arah kekayaan. Pikirkan kekayaan.

Ringkasan Rahasia
· Ketika Anda ingin menarik sebuah relasi, pastikan pikiran, kata-kata, tindakan, dan situasi lingkungan Anda tidak berlawanan dengan hasrat Anda.
· Tugas Anda adalah Anda. Kecuali jika Anda mengisi diri terlebih dulu, Anda tidak memiliki apa pun untuk diberikan kepada orang lain.
· Perlakukan diri dengan cinta dan hormat, maka Anda akan menarik orang-orang yang menunjukkan cinta dan hormat kepada Anda.
· Ketika Anda merasa buruk terhadap diri sendiri, Anda menghalangi cinta, dan Anda akan menarik lebih banyak orang dan situasi yang akan terus membuat Anda merasa buruk terhadap diri sendiri.
· Fokuskan pada kualitas-kualitas yang Anda sukai dari diri Anda, maka hukum tarik-menarik akan menunjukkan lebih banyak hal yang hebat tentang Anda.
· Agar relasi berjalan dengan baik, fokuskan pada apa yang Anda hargai dari orang lain, dan bukan pada keluhan Anda. Ketika Anda berfokus pada kekuatan orang lain, Anda akan mendapat lebih banyak kekuatan dari mereka.

Ringkasan Rahasia
· Efek plasebo adalah sebuah contoh tindakan hukum tarik-menarik. Ketika seorang pasien sungguh percaya bahwa tablet itu menyembuhkan, ia menerima apa yang ia percayai dan sembuh.
· “Berfokus pada kesehatan yang sempurna” adalah sesuatu yang dapat kita semua lakukan di dalam diri, terlepas dari apa yang sedang terjadi di luar diri.
· Tawa menarik kegembiraan, melepaskan negativitas, dan menjurus ke penyembuhan ajaib.
· Penyakit ditahan di tubuh oleh pikiran, oleh pengamatan penyakit, dan oleh perhatian yang diberikan kepada penyakit. Jika Anda merasa agak tidak enak badan, jangan membicarakannya—kecuali jika Anda menginginkan lebih banyak keadaan tidak enak. Jika Anda mendengarkan orang lain membicarakan penyakitnya, Anda menambah energi kepada penyakit mereka. Sebaiknya, gantilah perbincangan ke hal-hal yang baik, dan berikan pikiran yang kuat dalam melihat orang itu dalam keadaan sehat.
· Kepercayaan tentang penuaan hanya ada dalam pikiran, jadi lepaskan pikiran-pikiran itu dari kesadaran Anda. Fokuskan pada kesehatan dan kemudaan abadi.
· Jangan mendengarkan pesan-pesan masyarakat tentang penyakit dan penuaan. Pesan-pesan yang negatif tidak bermanfaat bagi Anda.

Ringkasan Rahasia
· Anda menarik apa yang Anda tolak karena Anda berfokus padanya dengan emosi yang kuat. Untuk mengubah sesuatu, masuklah ke dalam dan pancarkan sinyal baru melalui pikiran dan perasaan Anda.
· Anda tidak dapat menolong dunia dengan berfokus pada hal-hal negatif. Ketika Anda berfokus pada peristiwa-peristiwa negatif dunia, Anda bukan saja menambahnya, tetapi juga mendatangkan lebih banyak hal negatif ke dalam hidup Anda sendiri.
· Daripada berfokus pada masalah dunia, berilah perhatian dan energi pada kepercayaan, cinta, kelimpahan, pendidikan, dan perdamaian.
· Kita tidak akan pernah kehabisan segala sesuatu karena ada lebih dari cukup kebaikan untuk setiap orang. Hidup dimaksudkan untuk berkelimpahan.
· Anda memiliki kemampuan untuk memasuki cadangan tak terbatas melalui pikiran dan perasaan Anda serta mendatangkannya ke dalam pengalaman Anda.
· Puji dan berkati segala sesuatu di dunia, Anda akan melarutkan semua negativitas dan ketidakselarasan, serta menyelaraskan diri dengan frekuensi tertinggi—cinta.

Ringkasan Rahasia
· Segala sesuatu adalah energi. Anda adalah magnet energi, jadi secara elektris anda memberi energi pada segala sesuatu ke arah Anda dan secara elektris memberi energi pada diri sendiri ke arah segala sesuatu yang Anda inginkan.
· Anda adalah makhluk spiritual. Anda adalah energi, dan energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan—energi hanya berubah bentuk. Karenanya, esensi murni dari Anda selalu ada dan akan selalu ada.
· Semesta muncul dari pikiran. Kita mencipta bukan saja takdir kita, tetapi juga Semesta.
· Tersedia pasokan ide yang tak terbatas bagi Anda. Semua pengetahuan, penemuan, berada di Akal Semesta sebagai kemungkinan-kemungkinan, menunggu akal manusia untuk menarik mengeluarkannya. Anda menyimpan segala sesuatu di dalam kesadaran Anda.
· Kita semua terhubung, dan kita semua adalah Satu.
· Lepaskan kesulitan, aturan budaya, dan keyakinan sosial masa lalu. Anda adalah satu-satunya orang yang dapat menciptakan kehidupan yang pantas bagi Anda.
· Jalan pintas untuk mewujudkan hasrat Anda adalah melihat apa yang Anda inginkan sebagai fakta absolut.
· Daya Anda ada dalam pikiran Anda, jadi tetaplah sadar. Dengan kata lain, “Ingatlah untuk mengingat.”

Ringkasan Rahasia
· Anda harus mengisi papan tulis kehidupan Anda dengan apa pun yang Anda inginkan.
· Satu-satunya hal yang perlu Anda lakukan hanyalah merasa baik sekarang juga.
· Semakin banyak Anda menggunakan daya kekuatan di dalam diri Anda, semakin banyak daya yang akan tertarik kepada Anda.
· Saat untuk merangkul keluarbiasaan Anda adalah sekarang.
· Kita berada di tengah zaman keagungan. Ketika kita melepaskan pikiran-pikiran yang membatasi, kita akan mengalami keluarbiasaan sejati manusia, dalam setiap bidang ciptaan kita.
· Lakukan apa yang Anda sukai. Jika Anda tidak mengetahui apa yang membuat Anda gembira, tanyakan, “Apakah kegembiraan saya?” Ketika anda berkomitmen pada kegembiraan Anda, Anda akan menarik serangkaian hal yang menggembirakan karena anda memancarkan kegembiraan.
· Sekarang, setelah Anda mengenal pengetahuan Rahasia, apa yang akan Anda lakukan terserah pada Anda. Apa pun yang Anda pilih adalah benar. Kekuatan milik Anda.

Rahasia Fisika Quantum 2 
(Rahasia Cahaya menuju Pemahaman Rahasia Kerajaan Kenabian)

Sejatinya (Sifat) Cahaya
Jika bagaimanapun mencapai kecepatan cahaya, waktu berhenti sama sekali. Cahaya = Waktu
Kecepatan cahaya adalah 186,000 mil per detik. Metoda normal menghitung kecepatan dalam relativitas adalah diambil sebagai contoh adalah sebuah gelombang suara. Mereka mencatat bahwa gelombang itu bergerak pada kecepatan 1088 ft/per detik. Jika anda bergerak pada kecepatan 1000 ft. /detik dan sebuah gelombang suara juga bergerak dengan arah yang sama, anda akan mengamati gelombang itu begerak dengan kecepatan 88 ft/detik. Begitu juga, untuk seorang pengamat yang bergerak dengan kecepatan 1088 ft/detik, kecepatan gelombang suara itu yang teramati adalah nihil. Juga (kalau) bergerak dengan arah berlawanan, anda akan menambahkan selisih kedua kecepatan itu jika menghitung dengan cara Fisika Newtonian klasik. Mereka juga mencatat bahwa dengan gelombang suara diperlukan sebuah medium (perantara) untuk merambat, sehingga suara tidak merambat dalam sebuah ruang hampa. Pada sisi lain cahaya tidak memerlukan sebuah medium untuk merambat dan tidak seperti gelombang suara, kecepatannya yang teramati tidak berubah terhadap kecepatan atau arah sang pengamat. Maka meskipun untuk seseorang yang bergerak dengan kecepatan 100,000 miles/detik, kecepatan teramati dari cahaya itu masih tetap 186,000 mil/detik, kecepatan yang sama seperti jika pengamat itu diam di tempat. Ini adalah teori relativitas yang tersohor itu. Ini adalah sebuah fenomena yang adalah sangat nyata sekali bukan intuisi dan sesungguhnya belum dapat diterangkan oleh para ilmuwan – hanya bisa diamati dan dikembangkan (teori lanjutannya) dari situ.
Hal ini diterima secara universal meskipun sangat pelik untuk dimengerti, kecepatan cahaya adalah tetap untuk semua pemantau / pengamat tanpa tergantung dari kecepatan dan arah (pengamat itu). Einstein menerangkan bahwa ketika sebuah benda bertambah kecepatan nya, mendekati kecepatan cahaya, panjang
fisiknya berkurang, dan massanya bertambah. Jadi kita mendapatkan sebuah benda hitam (black hole) memiliki massa tak terbatas namun tanpa ukuran.
Ketika sebuah benda mendekati kecepatan cahaya, waktu menjadi melambat namun kecepatan cahaya tetap konstan. Jadi jika dia bergerak pada 185,999 mil/detik, cahaya masih bergerak mendahului dia pada kecepatan 186,000 mil/detik. Dia tidak akan “memecahkan batas (kecepatan) cahaya”, tak seorangpun dapat mendekatinya. Namun jika sekiranya dia mencapai kecepatan cahaya, waktu berhenti sama sekali (baginya). Aspek kelakuan cahaya yang ini membuat para ilmuwan fisika terperangah dalam ketakjuban dan keheranan, bahwa dia dapat menyesuaikan kelakuannya yang teramati berdasarkan pengamat yang mengamatinya.
Maulana menjelaskan bahwa Nabi S.A.W. selalu bertambah ilmunya, dan bergerak naik dalam tingkatan (spiritual) nya, mithlayn mithlayn, setiap saat berlipat dua. Apa ini artinya, dalam kaitannya dengan relativitas umum adalah bahwa ketika Nabi S.A.W. meningkat naik ilmunya, apa yang terbuka baginya adalah sesuatu keilmuan yang lain lagi, karena cahaya itu, yang disini mewakili ilmu, selalu bergerak lebih cepat dari kecepatan apapun yang anda capai dan kecepatan (cahaya) nya itu selalu sama, meskipun jika sekiranya anda mencapai suatu kecepatan yang secara infinitesimal mendekati kecepatan (cahaya) itu. Wa fawqa kulli dhi `ilmin `aleem. Ini diterangkan bahwa apapun tingkat ilmu yang anda capai, anda mendapati anda belum kemana mana, karena masih ada yang lebih tinggi lagi. Ini juga mengingatkan kita kepada peranan Cahaya dan Pengamatan di dalam penciptaan Nabi S.A.W. dan telah di "dandani" nya beliau S.A.W. oleh Allah di bawah Pandangan Ilahiah sebelum penciptaan seluruh makhluk lainnya. Pada saat itu belum terdapat ciptaan apapun kecuali Cahaya Nabi S.A.W, al-haqiqat al-Muhammadiyya, yang berputar putar di dalam Bahr al-qudra. Mawlana menjelaskan bahwa pada saat itu, Allah mengirimkan Pandangan Ilahiah Nya pada Nabi S.A.W. 70,000 kali dalam setiap saat / detik nya. Pada saat ini, diketahui bahwa melalui cahaya seseorang dapat mengirimkan sejumlah banyak sekali informasi secara digital dalam waktu yang sangat singkat. Kini, dengan ditemukannya sambungan data optik fiber, kita telah melihat data percepatan melonjak beberapa kali. Seseorang kini dapat menyambungkan speaker nya via optik-fiber ke sebuah sistem stereo. Penggerak piringan (disk drives) disambungkan secara optis pada jaringan fiber sebagaimana komputer, memungkinkan informasi dikirimkan dengan kecepatan Gigabit. Dan kita tahu bahwa para awliya menggunakan cahaya sebagai cara untuk memancarkan kekuatan spiritual. Ketika seorang Shaykh menginginkan menghadiahi seorang muridnya dengan amaanat spiritual nya, dia akan memandang ke dalam matanya, dan menuangkan ilmu yang berada dalam qalbunya ke dalam qalbu muridnya melalui pandangan mata hati (visi). Itu adalah transmisi cahaya.
Jadi ketika Nabi S.A.W. sedang berputar di dalam Hadhirat Ilahi, di bawah nadhra,Allah dengan frekwensi 70,000, beliau sedang didandani melalui cahaya Pandangan Allah, dengan ilmu alam bentuk gelombang. Gelombang di dalam gelombang, dalam hakikatnya samudera Cahaya Ilahiah disorotkan kepada Dzat Nabi S.A.W., al-haqiqat al-Muhammadiyya dan di dalam proses itu informasi dimasukkan ke dalam pemahaman Nabi S.A.W., `aql atau kesadarannya. Dengan cara itu Nabi dinaikkan (tingkatnya) dalam setiap detiknya, tingkat demi tingkat dari Ilmu Ilahiah, dan tetap berlangsung secara demikian sampai saat ini. Berdasarkan konsep relativitas umum ini, para fisikawan bahkan berdebat tentang sebuah alam semesta (universe) tak berhingga (infinite) di dalam ruang yang terbatas,dengan menyatakan bahwa jika kecepatan galaxy meningkat (sebanding dengan) lebih jauhnya mereka dari pusat ledakan agung, maka ketika diamati kecepatannya mendekati dekat sekali dengan kecepatan cahaya, bentuk ruang mereka dalam arah gerakan mulai tertekan, “menggepengkan” mereka dalam arah gerakan. Kita harus mencatat bahwa ketika para fisikawan belum pernah (melihat) apapun yang bergerak dengan kecepatan lebih cepat dari kecepatan cahaya, itu tidak berarti yang seperti itu tak terjadi. Sesungguhnya, beberapa fisikawan telah memperkirakan (postulated) sebuah kelompok zarah (particles) yang disebut tachyons, yang batas kecepatannya tidak pernah kurang dari cahaya dan yang pada kenyataannya bergerak mundur dalam waktu. Photons dan bentuk lain radiasi electromagnetik tidak memiliki waktu, karena mereka bergerak pada kecepatan cahaya. Karena mereka nir waktu (timeless), mereka berada di mana mana sepanjang jalurnya pada saat yang bersamaan. Dan jalur mereka adalah alam semesta ini.

Dengan kata lain sekali sebuah gelombang dilepaskan, itu akan hadir di mana-mana pada saat yang bersamaan. Dinyatakan secara lain, segala sesuatu di dalam alam semesta masa lalu, masa kini dan masa datang tersambung dengan segala sesuatu lainnya, dalam sebuah jejaring radiasi elektromagnetik yang melihat segala sesuatu pada saat yang bersamaan.” John Gribben, Fisikawan. Dimengerti bahwa sekali anda memancarkan radiasi dalam bentuk apapun, itu menjadi tersedia ke setiap titik di dalam alam semesta ini secara bersamaan, karena sementara bagi pengamat itu sendiri akan memakan waktu lama sekali untuk mencapai yang manapun dari tepian alam semesta, faktanya adalah bahwa jalur yang akan dilewati, yang senyatanya adalah seluruh alam semesta ini, karena sebuah gelombang bergerak ke segala arah, dan karena gelombang itu tidak mengalami waktu apapun, itu langsung tersambung dengan tiap dan masing masing “sudut” alam semesta ini.
Ketika kita mengucapkan Salawat/ Senandung Pepujian bagi Nabi, suara itu bergerak melalui medium di atmosphere, dalam sebuah medium yang akan mengurangi kekuatan akustiknya, sejalan dengan jarak yang ditempuhnya. Namun apa yang kita tahu adalah bahwa otak manusia mengeluarkan gelombang otak, dan itu adalah sekedar niat dan perintah otak kepada lidah untuk mengucapkan salawat itu. Jika anda memasang sebuah alat EKG pada otak manusia, anda mendapati sebuah gelombang yang ditimbulkan oleh niat untuk membuat salawat dan berdasarkan pada diskusi di atas, gelombang salawat itu pada saat itu pula tersedia di seluruh alam semesta! Jadi, dari Firman Allah, bahwa sekali anda berniat baik, itu sudah tertulis bagi anda sebagai sebuah amal baik dan itu akan mendapatkan pahala (hadiah). Adalah jelas dari pemahaman ini bahwa dengan memiliki sebuah niat baik, segera itu tercipta dan dipancarkan ke alam semesta, di mana itu menjadi nir waktu dan siap dan menanti anda, dan akan memberi anda pahala, pada saat kedatangan anda di Hari Pengadilan. Jadi jelaslah sudah, bagaimana pada Hari Pengadilan salawat itu dikumpulkan dan dipersembahkan kepada Allah agar supaya sesiapa yang melakukannya mendapatkan pahalanya itu. Teruslah diingat bahwa kapanpun salawat dilakukan, Allah memiliki malaikat malaikat yang mengulang salawat si pengucap itu dan (para malaikat itu) sebaliknya mengucapkan salawat baginya (si pengucap) dan (juga) membuat istighfar baginya – ini saat ini juga sangat nyata dapat terjadi bersamaan dengan pengucapan salawat itu, sesaat ini juga, tidak peduli jarak mereka (para malaikat) dari orang tadi dekat atau jauh. Segala sesuatu di alam semesta mengeluarkan gelombang elektromagneti agar supaya terjadi tindakan. Ini bahkan telah ditunjukkan kebenarannya pada tanaman dan bahkan sel-sel. Semua benda hidup pada dasarnya menggunakan gelombang elektromagnetik untuk berkomunikasi di dalam dari satu bagian ke bagian lainnya. Maka dari itu, bahkan tasbih nya tetanaman, sel sel dan bentuk kehidupan yang terkecilpun sesungguhnya segera “tersedia” bagi seluruh alam semesta, sekali itu di-inisiasi (diawali)–dan inilah salah satu makna di belakang baraka dhikr dan tasbih. [Maka perlu orang beriman hati-hati dan menyadari apa yang dipancarkan otak mereka untuk pemikiran apapun, segera menjadi nir waktu dan “disiarkan” ke seluruh alam semesta secara bersamaan. Demikian sederhanalah bagi para malaikat pencatat untuk mencatat apapun yang diniatkan oleh seseorang – itu sudah tertanam ke dalam struktur alam semesta. Suatu waktu seorang shaykh mengatakan kepada muridnya, kamu datang untuk salat dan kamu berzina. Murid mengatakan, tidak saya tidak. Dia bilang, “Ya, kamu memandang pada perempuan itu dengan nafsu.” Jadi murid itu sekali dia membuat pikiran itu, itu menjadi tersedia ke alam semesta dan mereka yang memiliki kemampuan untuk “memungut nya”, melakukan itu. Itulah sebabnya pada Hari Pengadilan, panjang gelombang itu sudah hadir, dan shahadat dari lima inderamu dan kaki dan tanganmu yang niatnya telah dibuat nir waktu melalui emisi elektromagnetik ini.]
Hadith Qudsi 16 : Dengan otoritas putra Abbas (r.a.), dari Rasul Allah (S.A.W.), di antara ucapannya yang dia ceritakan dari Rabb S.W.T. nya adalah bahwa Dia bersabda : Allah telah mencatat amal yang baik dan yang buruk. Kemudian Dia menjelaskan nya [dengan mengatakan bahwa] dia yang meniatkan sebuah amal baik dan belum melaksanakannya, Allah mencatatnya dengan DiriNya sebagai perbuatan baik sepenuhnya, namun bila dia meniatkan dan telah melaksanakannya, Allah menulisnya dengan DiriNya sebagai sepuluh perbuatan baik dari sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipatnya, atau lebih banyak perkalian lagi. Tetapi kalau dia berniat (melakukan) sebuah perbuatan buruk dan dia belum melakukannya, Allah mencatatnya dengan DiriNya sebagai sebuah perbuatan baik sepenuhnya, namun bila dia berniat buruk dan telah melakukannya, Allah mencatatnya sebagai sebuah perbuatan buruk. Itu diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Jadi jika seseorang meningkatkan pemahamannya selangkah lebih jauh, itu menjadi nampak jelas bahwa pada saat penciptaan, Ledakan Agung itu sendiri, segala sesuatu benda segera tersambung, masa lalu, masa kini dan masa datang dengan masa saat ledakan itu, kini dan akan datang untuk semua keberadaan alam semesta, sebagaimana tertulis di dalam sebuah buku. Seluruh alam semesta ini menjadi ada bersamaan dengan ledakan agung itu, semburatnya cahaya yang dalam dirinya adalah nir waktu, dan yang berisi semua materi alam semesta itu adalah tersambung (terkait) dengan seluruh benda-benda secara sempurna. Dan, dengan setiap niat ciptaan untuk menetapkan sebuah tindakan, pancaran radiasi elektromagnetik telah membawa niat itu ke dalam sebuah “buku amalan amalan” nir waktu, yang sejatinya mencapai mulai saat-saat penciptaan itu pula sampai kepada kemusnahannya, tanpa perbedaan tentang waktu apapun. Di dalam pengertian inilah mungkin bahwa orang dapat mengatakan segala sesuatu “telah ditulis” atau ditetapkan sebelumnya dan Allah paling mengetahui. Jaffat il-aqlām wa rafa`at as-suhuf. Yamhullaha ma yasha`u ya yuthbit wa `indahu umm ul-kitāb. Sebagaimana telah kita sebutkan terdapat tachyons, sesuai dengan spekulasi (perkiraan), dapat bergerak lebih cepat namun tidak sama dengan kecepatan cahaya, dan itu mungkin melalui medium obyek inilah Allah menyesuaikan masa lampau, sebagaimana dalam yamhullaha ma yasha`u, dan hanya Allah mengetahui hakikat hal ini.

Dualitas (Sifat Ganda) Cahaya
Dalam tahun 1905 Einstein memperagakan bahwa cahaya memiliki sifat sifat bercitra partikkel dan gelombang pada saat yang sama : efek photoelectrik, yang untuk inilah dia kemudian mendapat Hadiah Nobel. Sejak saat itu, alam ganda yang menjadi ciri cahaya tadi telah menjadi dikenal sebagai Dualitas gelombang - partikel. Melalui percobaan celah ganda (double-slit experiment), dalam tahun 1803, Thomas Young memperagakan bahwa cahaya ketika melalui sebuah celah sempit tunggal menimbulkan sebuah citra baur (kabut) pada layar di belakang celah tadi, disebabkan oleh difraksi gelombang cahaya. Jika ada dua celah sempit di hadapan berkas cahaya tadi, cahaya itu menghasilkan sebuah pola interferensi, seperti halnya melemparkan sebuah batu ke dalam air danau dan ketika gelombang (yang timbul) itu mencapai sebuah jembatan dengan dua kolom dalam air, gelombang itu akan bergerak mengitari kedua kolom itu dan sampai di sisi lain, dan akan saling berinteraksi dengan gelombang yang datang dari kolom yang lain, dan menguat amplitudonya di tempat mereka bergerak dalam arah yang sama dan turun amplitudonya di tempat mereka bergerak dalam arah yang berlawanan. Inilah yang terjadi dalam percobaan dengan seberkas cahaya. Kini ketika mereka menggunakan sifat ganda cahaya, dengan menggunakan sifat partikelnya, mereka menembakkan satu partikel cahaya pada satu saat, melalui dua celah ini, satu demi satu, bergantian antara kedua celah itu. Ketika setiap foton secara bergantian ditembakkan, kita akan mengharapkan (secara masuk akal) sebuah citra baur akan terbentuk, sebagaimana tejadi di dalam percobaan pada satu celah. Namun sebaliknya, terbentuklah pola interferensi yang khas dari strip hitam putih jamak, persis seperti jika itu tadi berasal dari seberkas cahaya yang ditembakkan melalui kedua celah secara bersamaan. Jadi partikel itu, pada dasarnya berperilaku seperti sebuah berkas cahaya, yang adalah sebuah fenomena gelombang.Pokok masalahnya disini adalah, bagaimana foton itu tahu bahwa celah kedua terbuka atau tertutup? Karena setiap foton secara bertuturt turut ditembakkan satu demi satu. Namun disamping itu, dia (foton itu) bertindak sama seperti sebuah gelombang. Inilah yang disebut “berkomunikasi” dalam dunia ilmu sains. E.H. Walker menghitung bahwa foton mungkin memiliki kesadaran. Gary Zukov mengatakan, “kita tak punya pilihan kecuali mengakui bahwa foton, yang memproses energi, juga memproses informasi dan bertindak sesuai dengan hal itu.”
Percobaan lain, yang ditunjukkan oleh percobaan kristal calcite bahwa fenomena identis ini tidak hanya terjadi pada foton, tetapi juga dengan elektron, proton dan bahkan atom wutuh pun berkelakuan seperti ini. Apa ini artinya adalah bahwa apabila sebutir atom ditembakkan kepada sebuah celah, kelakuannya akan seperti sebuah fenomena gelombang. Dalam salah satu percobaan, ketika mereka memonitor celah itu di saat sebuah partikel melaluinya, baik pada satu celah ataupun pada dua celah, katakanlah sebuah elektron, itu melewati celah tersebut sebagai sebuah partikel dan tidak berkelakuan seperti sebuah gelombang. Partikel itu nampaknya “memilih” untuk berkelakuan seperti sebuah partikel, dan tidak sebagai sebuah gelombang, sebelum dia mencapai celah itu. Dalam sebuah modifikasi lanjutan dari percobaan celah ganda para penyelidik menempatkan sebuah pemindai (detector) foton pada salah satu dari dua celah itu. Dengan sebuah pemindai, para fisikawan sekali lagi mengarahkan foton foton itu, satu per satu (bergantian), kepada dua celah tersebut. Sebuah pola dua strip muncul secara tak diduga, foton tunggal tadi tidak lagi berkelakuan seperti seberkas (cahaya) yang bergerak melalui dua celah sekaligus, namun sebaliknya setiap foton nampaknya menandai adanya pemindai itu dan menembus celah celah tersebut sebagai sebuah partikel dan tidak nampak pola interferensi pada layar. Kehadiran pemindai itu, bicara logisnya harusnya tidak merubah hasil (percobaan). Partikel itu“merasakan” hadirnya pemindai itu dan sebagai hasilnya (partikel tadi) tetap wutuh (tidak berubah menjadi gelombang). Mengapa kehadiran pemindai harus menyebabkan perubahan kelakuan foton itu, tidaklah diketahui. Kekuatan apa yang sedang bekerja yang menyebabkan foton itu bertindak sebelum mencapai pemindai itu. Mempertimbangkan bahwa foton itu sudah “membuat keputusan” untuk bertindak sebagai sebuah partikel bahkan sebelum mencapai pemindai itu. Gerald Schroder “akhir dari garis untuk sebab-akibat (causality). Kondisi identik harusnya memberikan hasil identik pula. Percobaan ini menunjukkan hal yang sebaliknya.” Gribben, “apa yang kamu dapati dalam keadaan seperti itu adalah bahwa setiap elektron nampak seperti sebuah partikel, bergerak melalui sebuah lubang atau lainnya. Itu berkelakuan seperti sebuah peluru. Dan loh lihatlah, pola interferensi hilang. Sebagai gantinya pola pada layar adalah satu dari pola yang dihasilkan oleh peluru peluru kecil, yang dikirimkan melalui lubang lubang secara bebas …. saat penting bergerak melalui lubang itu.” [halaman 59 catatan kaki 5]. Fisikawan telah menciptakan ungkapan “runtuhnya fungsi gelombang” sebagai sebuah penjelasan tentang perubahan kepada kelakuan partikel ketika hanya terjadi di bawah pengamatan. Hanya ketika diamati saja sebuah partikel akan berkelakuan sebagai sebuah partikel. Kita mendapati bahwa apakah sebuah pemindai di salah satu dari 2 celah atau 2 pemindai pada masing masing celah yang digunakan, bahwa hasilnya sama saja : adalah hadirnya sebarang pemindai, bukan jumlahnya yang menyebabkan gelombang itu berubah menjadi partikel. Kesimpulan yang dihasilkan adalah bahwa kenyataan adanya pengamatan jelas jelas merubah hasil percobaan itu. Cahaya tetap sebagai sebuah gelombang tanpa pengamatan, namun menggabung menjadi sebuah partikel jika diamati dengan sesuatu yang bisa menangkap fenomena partikel. [diringkas untuk artikel, taruh rincian percobaan dalam catatan kaki]. Percobaan kedua yang memperagakan “kesadaran pengamatan” adalah ketika gelombang radio digunakan untuk merangsang ion Be. Gelombang itu menyebabkan atom melompat dari keadaan (status) bumi, dimana elektron level 1 menjadi level 2. Dengan menerapkan impuls radio pada 256 ms tepat, 100% ion ion itu bergeser ke level 2. Begitu juga sebuah semburan 128 ms akan menyebabkan hanya 50% yang membuat perubahan (level) itu dan jelaslah adanya sebuah hubungan liniar antara waktu dan jumlah ion dalam level 2. Para penyelidik itu mengembangkan sebuah teknik canggih yang membuat nya bisa mengukur jumlah ion dalam level 1 atau level 2. Teknik ini membuat Tim bisa mengukur dampak pengamatan tanpa merubah methodologi. Mereka menembakkan alat laser dan membaca berapa banyak ions berada di level 1. Kini jika para pengamat itu mengamati ion ion itu empat kali dalam jangka waktu 256 ms dari “serangan terhadap” ions di bawah frequensi radio, pada 64, 128, xxx dan 256 ms, hanya 3/4 dari ion ion itu didapatkan dalam level 1 pada akhir 256 ms. Itu artinya jika seseorang dapat secara berkesinambungan mengamati ion ion itu, ternyata mereka tidak berubah status. Jadi kegiatan pengamatan ion ion itu membuat jumlah ion yang naik ke level 2 menjadi berkurang. Jika mereka dapat mengamati secara terus menerus, mereka tidak akan mencapai level 2. John Gribben berkata: “Jika sekiranya mungkin untuk memindai ion itu sepanjang waktu, mereka tidak akan berubah, sebagaimana disarankan oleh teori quantum ini, (maka) dunia ini hanya ada karena itu diamati. Dunia hanya akan berubah karena dia tidak diamati terus menerus.” Jadi, sebuah panci pemasak air yang diamati tidak akan mendidih secara teori. Salah satu teori yang paling banyak diterima adalah bahwa segala sesuatu ada dalam bentuk gelombang alami sampai dia diamati. Pada waktu itulah gelombang itu “runtuh” menjadi sebuah partikel dan besaran itu menjadi apa yang kita kenali sebagai “realitas”. Sebagai sebuah contoh, cahaya itu kita tangkap dalam pikiran ada dalam bentuk gelombang, sampai dia diamati dengan mata. Di satu titik antara cornea (mata) dan otak, cahaya tadi berubah menjadi sebuah partikel. Pada level sel, malaikat ditugaskan untuk setiap sel, setiap molekul dan setiap atom. Para malaikat ini terus menerus “mengucapkan” tasbih. Para malaikat itu selalu “mengamati” obyek itu yang ditugaskan kepadanya. Inilah yang membuat obyek itu dalam bentuk partikel, yaitu keberadaan mereka. Sekali malaikat yang ditugaskan itu meninggalkan tugasnya atas perintah Allah, objek itu tidak lagi di bawah pengamatan dan dengan itu kembali berubahlah dia menjadi sifat gelombangnya, atau bahr al-qudra, samudera kekuatan, dan Allah Maha Tahu. Seluruh alam semesta dalam keberadaan (existence) di bawah Pandangan Allah dalam setiap saat, dan jika Allah menghentikan Pandangan Nya untuk sesaatpun, itu tidak akan ada lagi Kini awliyaullah dikaruniai kekuatan untuk berada dalam banyak tempat pada waktu yang bersamaan. Haqiqat at-tay : boleh jadi karena faktanya awliya bergerak sebagai gelombang, dan berjalan dengan kecepatan cahaya: karena begitu sebuah gelombang ada, itu dibuat menjadi ke dalam keberadaan nir waktu dan merubah diri mereka menjadi bentuk partikel dan nampak pada satu tempat yang jauh sekali. Sebagai sebuah gelombang, apabila mereka bergerak ke berbagai tempat, mereka bergerak ke berbagai “celah” yang berada diberbagai lokasi, lalu mereka berubah (lagi) menjadi partikel, Ketika Sayyidina Sulaiman berkata, siapa yang dapat membawa `arsy Bilqis, jin menjawab bahwa menggunakan kekuatannya dia dapat membawanya sebelum …Mereka yang memiliki ilm al-kitab, mereka ini dapat membawanya melalui bentuk gelombang, dan sebagaimana Arabic mengatakannya, “qabl an yartada ilayk tarfuk.” Itu berarti sesaat langsung, karena begitu gelombang itu terbentuk itu tidak lagi terkekang oleh waktu sama sekali. Jadi mungkin bahwa dia merubah `arsy Bilqis kedalam bentuk gelombang, dan karenaada saat itu mereka tersedia pada setiap lokasi di dalam alam semesta, dia secara gampangnya merubah lagi bentuknya ke dalam bentuk partikelnya di dalam majelis
Sayyidina Sulayman (as). Seorang wanita mendatangi seorang Aulia, sambil menangis “anak lelaki saya dalam sebuah kapal di laut, dan kapal itu telah terbalik dan dia tidak tahu bagaimana berenang. Mohon tolonglah dia.” Segera Shaykh itu menjulurkan tangannya dan ketika dia menarik lagi tangannya itu dia sedang memegangi anak lelaki wanita tadi dengan tangannya itu, dan lengannya basah kuyub dengan air. Kita telah melihat bahwa dengan kekuatan dari cahaya, seorang wali boleh jadi menggunakan gelombang – tubuhnya untuk bergerak dengan kecepatan cahaya. Pada lokasi kapal yang sedang tenggelam itu, wali itu membuat lengannya menjadi bentuk partikel lagi, menggaet anak lelaki itu dan kemudian merubah kembali dirinya menjadi bentuk gelombang dan menggerakkan lengannya dan anak lelaki itu ke dalam masjidnya, dimana dia merubah lagi lengannya dan anak lelaki itu kembali ke dalam kondis partikeli. Inti dari ini adalah untuk menghentikan efek dari pengamatan kepada dirinya, yaitu, para malaikat dari sel sel tubuhnya, yang terus menerus memindai partikelnya, namun menggunakan metoda yang sama dengan yang digunakan dalam
pembalikan polarizer yang ditaruh pada lokasi akhirnya, operasi ini mengambil tempat ketika shaykh itu tidak sedang diawasi, dia menyelamatkan anak itu dan kembali, memulihkan dirinya sendiri dan anak itu kepada bentuk “partikel”.
Kini pertanyaannya adalah : bagaimana dia bisa bergerak dan nampak diam di tempat?
Jadi seperti efek non-polarisasi dari berkas cahaya di dalam percobaan calcite, Shaykh itu dapat bergerak pada kecepatan cahaya, Kini kita (bisa) mengerti bahwa pada malam Isra dan Mi`raj, Nabi s.a.w. pergi secara fisik, bukan (hanya) spiritual, ke Hadhirat Allah Azza wa Jalla. Kita tahu bahwa tubuh dapat bergerak pada kecepatan cahaya, di mana waktu berhenti, dan itulah sebabnya setelah semua perjalanan dari Makkah ke Jerusalem, dan kemudian ke ketinggian Langit, dia s.a.w. kembali dalam sesaat sebagaimana akan terlihat oleh pengamat, (sekiranya ada pengamat itu). Karena dikatakan, bahwa ketika dia s.a.w. kembali, air yang dia tumpahkan ketika dibangunkan oleh Jibreel (as), masih menetes, dan pada waktu kembalinya tempat tidur Nabi masih terasa hangat. Karena mereka berada dalam bentuk cahaya, para Nabi shalat di belakang dia dalam bentuk raga-cahaya nya, dan untuk alasan itulah waktu tidak memberi efek. Kemudian dia bergerak ke maqam qaaba kawsayni aw adna, bergerak melintasi jarak jutaan tahun cahaya atau lebih, namun kembali dalam sesaat. Dan pada perjalanan pulang dari Bayt al-maqdis, Nabi s.a.w. mengamati sebuah iringan (qāfila) kaum Quraysh, pada perjalanan kembali ke Makkah.

Tubuh jamak
Perbandingan aspek lainnya dari para nabi adalah seperti percobaan celah yang digunakan untuk memperagakan sifat ganda gelombang-partikel tadi itu. Pada kasus Sayyidina Bayazid, dia memilih untuk bergerak melalui 12,000 lokasi berbeda sebagai gelombang pada saat yang sama. Jika anda melemparkan sebutir batu ke sebuah kolam, itu akan berefraksi melalui semua dari banyak lubang di jembatan itu. Sedemikian hingga Aulia itu dapat mengubah dirinya sendiri di lokasi fisik yang berbeda beda, seperti halnya gelombang muncul di berbagai lokasi. Kini bagaimana dia berkoordinasi antara berbagai penampakan fisik dirinya itu – bukankah ini sebuah pertanyaan yang adil? Sekali waktu mereka bertanya kepada Bayazid al-Bistami, di berapa tempat anda shalat hari ini. Dia bilang, “duabelas ribu.” Dia kemudian bertanya, “tanyakan kepada orang ini dan orang itu, jika anda inginkan bukti.” Itu artinya semua 12,000 berada di bawah satu keberadaan (existence) dan satu kesadaran. ! Ini sama dengan apa yang terlihat di dalam percobaan itu, yaitu bahwa jika sebuah berkas cahaya dipisahkan, masing masing berkas mengetahui tentang
bagiannya yang lain yang terpisah itu, secara sesaat. Gelombang seperti EM dan gelombang cahaya terbatas kepada kecepatan cahaya. Mereka itu disebut lokal. Medium lain yang bertindak di luar waktu, dikenal sebagai non-lokal dan bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya – seperti visi dan telepathi dalam istilah manusia. Para matematisian dan fisikawan telah benar benar membuktikan non-lokal ini dalam percobaan berikut ini. Dalam tahun 1930, Einstein, Podolski dan Rosen, (EPR) berkolaborasi di dalam sebuah percobaan “pikiran” yang dikenal sebagai percobaan EPR. Mereka menciptakan percobaan ini sebagai sebuah argumentasi (sanggahan) terhadap non-lokal. Einstein telah bersuara sangat vokal menentang konsep ini, karena konsep itu secara tak langsung mengartikan bahwa realitas sesungguhnya adalah diciptakan oleh pengamatan. Einstein tidak hidup untuk menyaksikan percobaan yang dilakukan dalam tahun 1964, John Bell menerbitkan bukti matematis pertama yang dikenal sebagai Teori Bell tentang Ketidak-samaan Bell, membuktikan adanya non-lokalitas, Tidak sebelum tahun 1972 di mana John Clauser melaksanakan percobaan EPR sains sungguhan di Berkeley. Dalam tahun 1982 Alain Aspect mengulang versi yang diperkaya terhadap percobaan itu. Kedua percobaan itu membuktikan non-lokalitas. Dalam percobaan itu, patikel yang dirangsang menghasilkan 2 foton. Masing masing bergerak di arah yang berlawanan. Ketika setiap pasangan foton berpisah, mereka diamati sebagai kembar (identik) dalam semua aspek, kecuali arah bergerak mereka, termasuk sebuah kualitas penting yang disebut polarizasi. Polarizasi adalah sudut di mana gelombang cahaya itu dibelokkan di dalam ruang. Jadi kalau salah satunya dipolarizasi pada nol derajat, maka yang satu lagi juga begitu. Clauser dan Aspect menggunakan aspek ini untuk melaksanakan analisa mereka tentang nonlokalitas. Dalam percobaan calcite crystal (tersebut diatas), calcite itu memiliki sifat dapat membelah seberkas cahaya menjadi menjadi dua berkas sejajar, jadi sebagai gantinya dua celah, para peneliti menggunakan calcite untuk memisahkan berkas cahaya. Dalam percobaan ini yang dibuat dalam tahun 1991 oleh fisikawan Martin Sculley foton diperlihatkan berkelakuan satu begini bila diamati, dan kelakuannya lain lagi bila tidak diamati. Setelah berkas foton dibelah oleh kristal calcite, masing masing separuh hasilnya diarahkan melalui cermin kepada sebuah pemecah berkas, yang meneruskan separuh cahaya dan memantulkan yang separuh lagi. Jadi foton itu ditembakkan, lalu terbelah menjadi dua berkas, itu mengenai pemecah berkas, dan kemudian dari pemecah berkas akan dipantulkan ke satu pemindai atau (separuhnya) menerobos pemecah berkas itu dan diterima oleh pemindai yang lain. Itu seperti sebuah katup digital, yang memantulkan atau meneruskan cahaya itu. Jadi secara teoritis, dengan sebuah foton, itu hanya akan memantulkan atau meneruskan foton tunggal tersebut, tetapi tidak kedua duanya. Jadi terdapat 50% kemungkinan sebarang foton yang ditembakkan di jalur ini akan dipantulkan atau diteruskan. Foton foton itu terlihat bergerak dengan cara seperti tersebut di atas kepada pemindai satu atau dua, dibelah melalui kristal itu kedalam dua berkas dan dipantulkan melalui cermin kepada pemecah berkas. Dari situ foton itu akan mengenai pemindai satu atau dua, tetapi tidak akan kepada kedua duanya sekaligus. Mereka nampak mengatur diri mereka sendiri ke dalam pola awal foton, dimana jika separuh dipantulkan pada pemecah berkas maka separuh lagi akan diteruskan. Tindakan pengamatan dilaksanakan menggunakan cermin terpolarisasi, dan apabila sebuah polarizer balik ditempatkan di depan pemindai pada akhir lintasan cahaya, foton itu berkelakuan (seperti) jika tidak diamati. Para peneliti itu kemudian memodifikasi percobaan itu menjadi pada lintasan yang akan dilewati cahaya ditempatkan sebuah polarizer 90-derajat. Dengan mem-polarisasikannya 90 derajat, para fisikawan itu meyakini bahwa mereka dapat mengamati foton itu, dengan membeda bedakannya.Anehnya, taktik pemindaian ini merubah mekanisme rekonstruksi dan foton tunggal tadi kini menjalani dua lintasan, menggerakkan kedua pemindai secara bersamaan. Ketika mereka menempatkan sebuah polarizer balik pada akhir lintasan di depan masing masing pemindai, yang sesungguhnya meniadakan efek polarisasi, setelah pemecah berkas, maka foton itu hanya menggerakkan satu pemindai atau lainnya. Adalah pengamatan ini yang membawa para peneliti itu untuk menyimpulkan bahwa foton itu kenyataannya telah mengenali perubahan sistem pengamatan setelah dia diteruskan, yang artinya foton itu dibuat “sadar” akan perubahan tersebut, dan menyesuaikan kelakuannya setelah melewati lintasannya itu (circuit). Percobaan ini membuat bengong para ilmuwan yang membaca hasilnya, karena itu menunjukkan bahwa foton cahaya sesungguhnya bukan hanya sadar sedang diamati namun juga sadar tentang perubahan dalam methoda pengamatan setelah “ditembakkan” dari sumber cahaya. Dari pengamatan seperti itu, para pemikir besar ditinggalkan dalam keadaan tercengang. Neils Bohr sekali waktu memberi keomentar, “Mereka yang tidak tercengang ketika pertama kali menjumpai teori quantum ini tidak dapat ‘mungkin telah memahami-nya’.”

Perbedaan antara yang hidup dan yang mati Dari seluruh diskusi di atas, adalah jelas bahwa pelaksanaan pengamatan dari para malaikat itu kepada sel sel dan partkikel manusia adalah yang “mengaktifkan” keberadaan mereka pada tataran (dataran) Mereka yang hidup memiliki sebuah raga dan sebuah jiwa. Mereka yang mati memiliki jiwa namun tanpa raga. Jiwa itu adalah bentuk “energi”, atau raga-cahaya. Perbedaan utama antara kedua nya adalah bahwa para malaikat telah disingkirkan dari raga itu, yang hadir di dalam setiap makhluq hidup, yang kegiatan pengamatannya menyebabkan sebuah obyek untuk mempertahankan bentuk partikelnya. Sekali para malaikat ini disingkirkan, pengamatan berhenti dan jiwanya berubah menjadi bentuk energi dan bergerak dengan bebas. Energi itu, jiwa itu, masih di sana. Koneksi Uwaisi Dalam percobaan EPR, polarizer itu ditempatkan … Dalam peristiwa terkenal dari Sayyidina Umar yang melihat panglimanya Sariya, dia mampu melihat apa yang terjadi melintasi bumi. Memindai bahaya, waktu itu dia mampu meneriaki Sariya, dan mengatakan kepadanya apa yang harus dikerjakan dan Sariya mendengar nya dan bertindak sesuai perintah. Dan pendengaran itu sederhananya adalah sebuah kegiatan getaran udara yang mengenai gendang telinga dan kemudian dirubah menjadi sebuah “gelombang otak” yang menjalar ke bagian pendengaran dari otak (mind). Jadi kita bisa mengandai andai bahwa Sayyidina Umar memancarkan suatu gelombang otak dari pikirannya ketika dia berbicara, yang melintasi dari Madina ke Sham dengan kecepatan cahaya dan gelombang ini “dipungut” oleh “penerima/receiver” Sariyya dan dirubah menjadi suara nyata melalui sinyal listrik yang berlangsung di dalam bagian aural/audio dari otak. Nah ini masuk akal untuk dimengerti dari pandangan fisika. Namun kemudian pertanyaannya adalah bagaimana Sayyidina Umar melihat apa yang terjadi ke pada Sariya? Pada kecepatan pikiran, Jika anda punya pemancar dan penerima untuk menerima gelombang pikiran, maka komunikasi dilakukan dengan transmisi gelombang (pikiran), bukan dengan gelombang suara. Jadi kita mendapati bahwa Shaykhs, melalui koneksi Uwaysi itu, dapat berkomunikasi antara sesamanya melintasi jarak dan dari sesorang yang meninggal kepada orang yang hidup. Agar supaya berkomunikasi murid Shaykh harus berkomunikasi kepada bentuk gelombang, itulah sebabnya jika dia masih belum terlatih, dia hanya bisa menerima transmisi seperti itu dalam mimpinya. Namun kita tahu bahwa khususnya dalam … Shaykh akan mengatakan, ‘tunggu sampai besok, dan aku akan duduk dengan Nabi s.a.w. dan dia mendapatkan izinnya.’ Kemudian terdapat masa menunggu dan persiapan, dan Shaykh akan bertemu dengan Nabi s.a.w. dalam majelisnya. Kita melihat bahwa Sayyidina Bayazid, setelah sekarat dalam tempat sampah, menjadi mengerti pembicaraan hewan. Apakah itu sesungguhnya mendengar anjing berkata, gonggongannya atau itu mendengar gelombang otak si anjing, yang mengatakan “jangan sentuh tulang itu, itu punyaku.” Begitu juga, Sayyidina Sulayman a.s. diberi karunia hadiah mengerti pembicaraan hewan dan burung, dan dari kejauhan mendengar peringatan semut kepada kelompoknya ….Dia tersenyum ketika mendengar ini dan memuji (berterima kasih kepada) Allah untuk karunia Nya itu. Apakah semut itu sesungguhnya berbicara begitu keras untuk didengar Sayidina Sulayman atau dia sesungguhnya berkomunikasi melalui gelombang pikiran semut kepada “penerima” nya? Berbicara artinya otak harus merumuskan sebuah rangkaian suara dan kemudian mengirimkan pesan itu ke tali suara dan lidah untuk membentuk suara dari setiap kata itu. Namun begitu seseorang menyuarakan pikirannya, pikiran itu sudah dipancarkan (lebih dulu). Melisankan pikiran membangun satu bentuk gelombang otak, yang adalah yang secara relatif (nisbi) intensif (kental) dibandingkan dengan panjang gelombang pikiran yang tetap tersembunyi, atau yang oleh yang memikirkan ingin disembunyikan. Awliya, dikaruniai dengan kemampuan untuk membaca gelombang otak (pikiran), jadi dapat menerima pikiran orang lain di sekitarnya dan membaca mereka seperti seseorang membaca sebuah buku. Jadi sekali dipikirkan, atau khatir bergerak melalui qalbu seseorang, wali dapat menerima nya dan mengertinya, meskipun dia yang memikirkan itu tidak mengerti bahasanya. Jika seorang gila membunuh seseorang, dia tidak (bisa disuruh) bertanggung jawab. Itu adalah karena kapasitas otaknya berada di bawah kapasitas seorang muballagh, dia seperti seorang anak kecil. Otaknya tidak mampu melakukan kegiatan pada level “pemancaran/transmisi.” 

Sifat Ganda gelombang-partikel
Mereka yang hidup berada dalam sifat ganda partikel dan gelombang, namun hanya pribadi yang spiritualnya sudah “diaktifkan” yang dapat menggunakan kekuatan di dalam sifat ganda ini. Mereka yang meninggal adalah dalam bentuk spiritualnya, tubuh-gelombangnya, namun jika dia belum diaktifkan kekuatan dalam dirinya sebelum meninggalnya, dia masih tidak dapat menggunakan kekuatan itu untuk bergerak di dalam dimensi spiritual. Dikatakan bahwa awliya, apabila mereka meninggal, memiliki kekuatan yang lebih dari pada ketika mereka masih di dalam bentuk fisiknya. Itu karena pada saat itu mereka menjadi spirit/ruh murni dan setelah dibebaskan sama sekali dari ikatan fisik dari bentuk partikelnya menjadi dapat bergerak secara bebas. Aspek gelombang dari manusia telah dikaruniakan kepada semua manusia. Namun kecuali anda bisa mengaktifkan aspek itu, anda tidak dapat mememanfa’atkan itu. Para awliya itu yang telah mengaktifkan aspek itu, dapat “memadamkan para pengamat” membuat mereka dapat bergerak sebagai sebuah gelombang, dan dalam mendapatkan aspek cahaya mereka itu, mencapai keberadaan yang tidak bergantung waktu – hadir pada setiap saat dan setiap tempat yang telah dicapai ciptaan itu sejak awal nya pada Ledakan Agung.
Haqiqat al-jazba – kekuatan tarikan
Ketika anda merasa sedang diamati, dan anda menoleh dan mendapati seseorang sedang memandang anda, itu artinya bahwa spirit anda telah merasakan semacam gangguan. Indera spirit yang sedang ditarik atau ditolak ini dirasakan oleh semua orang. Beberapa spirit adalah mutajaniseen dan beberapa lainnya adalah mutanafireen – anda bertemu seseorang dan segera anda merasa ditolak atau ditarik. Al-arwaahu junudan mujanada. Sebagaimana dalam istilah fisik, kita mengenali orang yang gemuk dan orang yang kurus, dan masing masing memiliki massa yang berbeda, mengeluarkan gaya gravitasi, spirits juga memiliki dimensi – massa spiritual. Jadi ada spirit yang “gemuk” dan ada spirits “kurus”. Apabila seorang Shaykh telah dikaruniai haqiqat al-jazba, massa spiritualnya menjadi sangat besar. Sebagaimana dalam istilah fisik, diperlihatkan bahwa sebuah lubang hitam, yang adalah sebuah obyek yang masif yang telah menjadi begitu padat sehingga bahkan gelombang cahaya pun tak dapat lepas dari sedotannya, jadi seperti halnya gravitasi sebuah lubang hitam, (yang) akan menerapkan sebuah kekuatan tarikan dahsyat dan menyebabkan spirit lain di sekitarnya tersedot olehnya. Ejowantah/manifestasi luar nya adalah bahwa seseorang yang jatuh dalam pengaruh tarikan akan tertarik untuk duduk bersama Shaykh atau mulai bertanya tanya kepada murid Shaykh “siapakah dia? Apa yang diajarkan?” dan seterusnya. Atau kita bahkan bisa melihat bahwa seseorang, setelah bertemu Shaykh dalam perjalanan, dalam 10 atau 15 menit mengucapkan shahadat dan masuk jalan Islam. Shaykh yang dikaruniai dengan haqiqat al-jazba, dapat melipat-gandakan pemahamn anda. Dia mampu merangsang “electrons” anda dari level satu ke level dua dalam level quantum. Itulah apa yang menyebabkan “stimulasi” dari orang yang tertarik. Itulah sebabnya ketika seseorang duduk dalam hadirat seorang Shaykh, bahkan jika dia tidak bercakap cakap atau berkomunikasi, dia merasa bersemangat dan aktif. Ini adalah efek dari energi spiritual nya pada “electrons” tubuh spiritualnya. Seringkali ini dialami oleh si murid : dia mendatangi Shaykh dengan sebuah qalbu yang berat karena sedang mengalami cobaan atau ujian. Segera sesudah berada dalam hadirat Shaykh spirits nya terangkat dan dia merasa bebannya terangkat. Begitu dia meninggalkan hadiratnya itu, beban itu kembali, meskipun saat itu mereka mungkin merasa lebih ringan. Ini dapat dibandingkan dengan efek dari polarizer yang ditempatkan di percobaan calcite crystal. Ketika sebuah polarizer terbalik dipasang, sekonyong konyong partikel itu berubah ke sifat gelombang. [complex] Ketika seorang Shaykh memegang haqiqat al-jazba, shaykh itu terus menerus memancarkan energi atau pikiran positif.
Nama Nama
Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam (as) di Langit (Surga) dan mereka patuh. Adalah sangat menantang untuk memahami percakapan yang muncul antara Allah dan para malaikat pada saat Allah menciptakan Nabi Adam (as). Para malaikat, karena keingin-tahuan atau mungkin kekhawatiran, dan Allah Maha Tahu, bertanya kepada Allah apakah Dia sedang menciptakan sesuatu yang akan membuat korupsi di bumi dan menumpahkan darah, sementara pada sisi lain mereka selalu menyanyikan pepujian bagi Nya? Dan Allah, dalam jawaban Nya, memberi sebuah kunci (isyarat) tentang mengapa fadl itu, khusūsīyya itu dikaruniakan kepada Nabi Adam (as). Dia menjawab, “innee `aalamū mā lā ta`alamūn.” – “ Aku Tahu yang tidak kamu ketahui.” Ketika Allah mengatakan ini, Dia maksudkan, wallahu `aalam, “Aku menganugerahkan dari ‘yang Aku tahu’ (innee `aalamū) kepada Nabi Adam as – dan pemberian itu kalian para malaikat tidak memilikinya (mā lā ta`alamūn).” Ini yang diperagakan Nabi Adam a.s. secara meyakinkan kepada para malaikat, ketika atas perintah Allah, dia mengungkapkan Nama Nama itu. Awliya mengatakan nama nama itu bukanlah nama dari ciptaan Allah, satu demi satu. Namun mereka adalah Nama Nama yang menjadi sumber dari ciptaan Allah itu, karena sebagaimana Mawlana mengatakan, “setiap ciptaan memiliki Nama Ilahiah nya yang khusus dan unik miliknya, tidak miliki bersama dengan ciptaan lainnya– siffat, bi lā sharīk.” Itu adalah Nama Ilahiah yang memberi setiap benda khas, keberadaannya. Nama Nama ini bukanlah dari Dzat Nya, karena tak satupun ciptaan dapat memuat satu aspek dari Dzat Nya, namun dari Uraian dan Busana / Attributes (asma’I was-siffāt). Para malaikat pada sisi lain, kehilangan kata kata untuk diucapkan (tentang) apa Nama Nama itu dan mengaku: qālū lā `ilma lanā illa mā `alamtanā, innaka anta as-sami`ul `alīm. Mereka tidak memiliki ilmu tentang aspek ciptaan yang ini– Nama Ilahiah di belakang setiap ciptaan. Setiap ciptaan menjadi ada di bawah cahaya dari Nama Ilahiah. Apakah identitas itu? Dari mana itu datangnya? Kita merasa kita adalah diri kita, lokasi kita, kesadaran kita ada di dalam otak kita. Kesadaran kita datang dari apa? Kita menjadi sadar melalui pengenalan – hubungan kita dengan sekitar kita. Ini mulai berdampak pada kita ketika kita dilahirkan– sekonyong konyong indera kita mulai bekerja. Bayi tidak memiliki indera tentang diri, namun telinga, mata, lidah, inderanya sedang diisi dengan data, informasi setiap saat. Mawlana menjelaskan bahwa bayi tidak memiliki diri : dia masih berada dalam Hadirat Ilahi. Titu artinya bayi itu tidak membedakan keberadaannya dari ciptaan. Dia masih menerima informasi melalui dimensi spiritual nya. Dia sedang hidup dalam Bahr al-rahma dari Allah Kasih Ilahi.

Kebatinan
Orang Jawa, orang Indonesia, orang Timur senang dengan kebatinan. Kebatinan adalah laku, usaha dengan melalui rasa, hati yang bening, untuk mengetahui urip sejati, hidup sejati. Laku batin tersebut dilandasi perbuatan dan perilaku yang baik, budi luhur, hati bersih suci, dengan selalu mendekatkan diri dan manyembah kepada Gusti, Tuhan. Beberapa pengalaman akan dialami oleh pelaku kebatinan, ada yang enak, ada yang dirasa berat, semua itu adalah bumbu-bumbu kehidupan dalam menapaki jalan Ilahi. Pengalaman puncak pelaku kebatinan/spiritualis adalah kenyataan bahwa dirinya sebagai awulo berada dalam hubungan serasi dengan Gusti, Tuhan.
Istilah populernya adalah :
Jumbuhing kawulo Gusti - Hubungan serasi kawulo Gusti
Manunggaling kawulo Gusti - Manunggalnya kawulo Gusti
Pamore kawulo Gusti - Bersatunya kawulo Gusti
Yang intinya berarti : Seorang anak manusia telah berada di kehidupan sejati dalam lindungan keagungan Tuhan.

Timbulnya kebatinan
Timbulnya kebatinan sebenarnya adalah hal logis, setelah manusia dalam pengalaman menjalani kehidupan ini, menemukan fakta bahwa hidup dan alam ini, tidak hanya terdiri dari benda-benda dan zat-zat yang lahir saja. Selain yang lahir, yang kasat mata, ada juga hal-hal yang tidak terlihat oleh mata, tetapi sebenarnya ada, eksis. Selain ada yang konkrit, ada yang abstrak, yang diakui oleh siapapun, seperti : pikiran, gagasan, batin dsb. Jelas, selain lahir, ada batin. Sebelum sesuatu termanifestasi, muncul, lahir, sesuatu itu berada dulu di dalam angan-angan, pikiran, yaitu batin. Setiap tindakan yang dilakukan, muncul di alam lahir, tentu sebelumnya di batin dulu.

Batin itu luas dan dalam
Dengan pengertian dasar seperti di atas, maka yang termasuk lahir adalah apa saja yang kelihatan oleh mata, sedangkan yang tidak kelihatan termasuk ranah batin. Pandangan yang ditangkap mata juga ada dua.Pertama : Yang bisa dilihat oleh mata lahir, mata biasa. Kedua : Ada orang yang tajam mata batinnya, sehingga mampu melihat yang oleh kebanyakan orang disebut gaib. Perlu diketahui bahwa setiap orang secara alami, dari “sononya” juga dilengkapi, memiliki mata batin. Itu anugerah Tuhan, bukan takhayul!. Tetapi kemampuan fungsi mata batin, sejak anak kecil telah dikalahkan oleh logika, yang ditanamkan oleh orang tua dan pergaulan umum. Tidak hanya mata batin yang ditutup ; kepekaan otak, rasa, dan indra yang lain, juga ditutup.
Jadi yang terjadi sesungguhnya, kepekaan mata batin, otak batin, rasa batin, itu tidak hilang, hanya sengaja ditutup atau dihalangi atau tidak dikembangkan. Alasannya : Tidak sesuai dengan logika. Oleh karena perangkat-perangkat batin secara alami dan sah dimiliki setiap manusia, maka hal tersebut tak bisa dihilangkan. Sekali lagi, yang terjadi hanyalah fungsinya tidak dihidupkan. Seorang manusia yang terbuka mata lahir dan batinnya, tetap berfungsi otak dan rasa batinnya, dia bisa melihat dan memahami yang kelihatan dan “yang tidak kelihatan”. Sehingga yang disebut dunia nyata itu relatif. Ini tidak perlu diperdebatkan. Kesimpulannya sebagai berikut :
Bagi saudara-saudara kita yang fungsi perangkat-perangkat batinnya tidak diaktifkan, dibiarkan tertutup, yang dilihat adalah yang nyata secara konkrit. Itu bagus, wajib bersyukur kepada Tuhan, karena mempunyai mata, otak dan panca indra normal yang berfungsi bagus. Sementara itu, saudara-saudara kita yang perangkat-perangkatnya berfungsi lahir batin, mampu melihat dan mengetahui bahwa kenyataan itu terdiri dari dua hal, yaitu :
Yang nyata bagi setiap orang ditambah “yang tidak kelihatan”. Ini sebenarnya hal yang normal saja, katakanlah bahwa orang tersebut memanfaatkan sepenuhnya karunia yang diberikan oleh Tuhan.

Membuka kembali perangkat-perangkat batin.
Karena yang mempunyai kemampuan melihat termasuk hal-hal yang disebut gaib jumlahnya sedikit, orang-orang seperti itu secara salah kaprah dipandang mempunyai kemampuan di atas normal, ada yang menyebut mereka paranormal, bahkan supernormal dlsb. Untuk membuat keadaan lebih ramai, orang-orang yang disebut paranormal itu senang dengan julukan itu dan memanfaatkan kesempatan (katanya ini lumrah, masih manusiawi) untuk mendapatkan rejeki dari situ. Lalu memberikan konsultasi, tidak lagi berdasarkan suka rela sebagai sesama manusia mahluk Tuhan, tetapi ada tarifnya, harus dibayar. Mudah-mudahan, mereka memberikan petunjuk dan pendapat yang benar, tidak akal-akalan. Kalau yang minta tolong orang yang tidak punya dan lagi susah, mudah-mudahan digratiskan, bahkan dibantu uang transportnya untuk pulang naik bis!
Ini semua tentu terpulang kepada watak, nurani dan tingkat kesadaran spiritualnya. Supaya anda tidak perlu ke “paranormal” kalau lagi bingung atau punya masalah, selain perlu lebih banyak berdoa kepada Tuhan, tenangkan perasaan anda, kendalikan emosi, mulailah berlatih santai membuka kembali fungsi-fungsi perangkat “gaib” yang anda miliki. Tentu untuk itu anda harus sabar, melatih diri, karena perangkat-perangkat itu sudah lama sekali tidak difungsikan. Kalau terbukanya terlalu cepat atau tiba-tiba, nanti anda kaget dan bisa mengalami goncangan jiwa. Pelaksanaan dan latihan tersebut hanya melibatkan dan berhubungan dengan diri anda sendiri dan diberkati oleh Tuhan. Latihan mengolah batin, bisa dilakukan sendiri atas dasar kemantapan hati yang pasrah total kepada Gusti atau dengan petunjuk atau bimbingan seseorang yang lebih senior dalam olah kebatinan, yang biasanya disebut Guru. Bimbingan Guru Laku tersebut untuk menghindari dari beraneka gangguan dan hal-hal yang negatif, sehingga tidak keliru tujuan sejatinya. Silahkan, anda bebas menentukan pilihan. Yang penting anda yakin selalu berada di jalan yang hakiki, yang benar, yang menjadi hak anda dan itu adalah jalan Ilahi. Menjalani, mempelajari, melatih olah kebatinan atau spiritualitas menurut istilah universal, itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan takhayul, mahluk-mahluk halus yang mendiami tempat-tempat angker, santet dan hal-hal semacam itu. Kebatinan adalah jalan yang mulia, metode untuk menghayati kebenaran sejati, mengenali diri sejati, hidup sejati, sehingga hubungannya dengan Tuhan, serasi. Ada yang menyebut keadaan seperti itu : Wis tinarbuko, bahasa Jawa, sudah terbuka batinnya yang tinggi, sudah mendapat Pencerahan – Enlightment – Pepadhang.
Ada yang menyebut Unio Mystica – Persatuan mistis kawulo Gusti. Dalam pemahaman spiritualitas universal dikatakan : Aku ketemu Higher-Self, diri yang lebih tinggi/Pribadi atau bahkan bisa ketemu dengan Highest –Self – Pribadi Sejati. Inilah initi kebatinan yang sesungguhnya

Asal Usul Manusia
Kenyataan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di dunia ini adalah : Dimana-mana ada manusia, kita sendiri juga mahluk manusia yang tinggal di sebuah tempat dari belahan bumi. Sejak kecil kita bergaul dengan ibu, ayah, kakak, adik, nenek, kakek, saudara, tetangga, teman, yang semuanya mahluk manusia. Kemanapun kita berada, pergi dan berurusan, tentu berhubungan dengan bangsa kita sendiri, yaitu sama-sama bangsa manusia. Sebagai orang yang punya perasaan instinktif dan pikirannya selalu jalan, hati kecilnya tentu bertanya : Di dunia ini ada begitu banyak manusia yang menjalani kehidupan di berbagai tempat, di kota, di desa, di beberapa benua, negara, di daerah tropis maupun di pinggir kutub, ada pemukiman manusia. Perjalanan waktu dan sejarah telah menunjukkan perkembangan manusia, sejak masa primitif sampai era modern ini. Kehidupan telah menunjukkan bahwa mahluk manusia dan mahluk- mahluk lain yang berbadan fisik seperti bermacam hewan, berkembang dan beranak pinak melalui perantaraan induk yang dibuahi pejantannya. Pada manusia, dengan bunga-bunga kalimat sastra, dikisahkan melalui paduan kasih seorang wanita dan pria terkasihnya, istri dengan suami, terlahirlah buah cinta yang disebut bayi.

Perkembangan nama manusia
Pada zaman dahulu kala, manusia berkomunikasi antar sesama melalui perasaan dan pikiran istilah asingnya : through their mind. Pada masa mula-mula manusia di bumi, perasaan dan pikiran (mind) para nenek moyang bangsa manusia sangatlah peka, tajam sekali. Dengan melalui rasa dan pikiran dan saling melihat saja, mereka bisa saling mengerti. Memang, di zaman mula tersebut, kekuatan telepati manusia tajam sekali. Ini juga satu anugerah dari alam, dari Gusti.

Lece
Kemudian, mulai muncul bahasa isyarat, lalu secara bertahap suara yang keluar dari mulut semakin teratur dan lama-lama bisa dikendalikan sehingga sinkron dengan kehendak yang dikendalikan otak. Menurut Kejawen, mahluk manusia di masa itu disebut : Lece, dimana komunikasi masih dengan bahasa isyarat dan lengkingan-lengkingan suara yang belum teratur.

Mudita
Mudita adalah sebutan untuk orang, ketika orang sudah bisa menyebutkan nama barang-barang yang ada di dunia ini dan selanjutnya muncul kata-kata sifat. Kata-kata yang mulai dipakai adalah benda-benda yang ada disekitarnya, seperti : aku, kamu, nama-nama makanan seperti juwawut, padi ; nama-nama buah-buahan, nama-nama binatang seperti ikan, burung, kambing, sapi dsb. Lalu dikenal nama-nama benda alam seperti : tanah, bumi, matahari, langit, air, api, bulan, bintang, angin dsb. Sesudah itu kata-kata yang berhubungan dengan rasa seperti : panas, dingin, terang, gelap, enak, sakit, manis, pahit, kecut, asin dsb. Jadi sejak ada Mudita, bahasa mulai berkembang. Rupanya, mudita telah diberi kuasa oleh Sang Pencipta, Tuhan, untuk memberi nama semua hal yang ada di alam ini. Orang-orang tua kita berkata, kalau tidak ada mudita , tak ada kata-kata dan bahasa : Kabeh ora kocap – Segala hal tak terucapkan.

Manusia
Pada perkembangan lebih lanjut, mudita disebut manusia, yaitu mahluk yang punya malu. Manusia dari manuswa. Manu artinya malu dan swa artinya hewan. Seseorang yang tidak punya rasa malu dikatakan berwatak seperti hewan. Rupanya peradaban mulai meningkat, manusia punya malu, tidak seperti hewan.

Wong, Wahong
Menurut pemahaman Kejawen, ketika orang sudah disebut manusia, budaya dan peradaban berkembang lebih cepat. Ada orang-orang tua bijak yang tajam dan bening rasa hatinya. Melalui mereka, manusia menerima pembelajaran kembali tentang esensi kehidupan. Manusia, semua mahluk, tetumbuhan, benda di bumi, tidak bisa dipisahkan keberadaannya dari alam, karena merupakan bagian alam. Untuk itu, sejak dulu manusia sadar untuk harus melestarikan, menjaga, merawat alam ini sebaik-baiknya, karena tanpa alam tidak ada eksistensi manusia di bumi ini. Kalau bumi dan alam rusak, hidup dan eksistensi manusia terancam. Ini sebenarnya adalah sebuah pemahaman klasik!.  Alam raya beserta segala isinya termasuk manusia berada dalam keadaan seperti ini, setelah melalui proses yang teramat panjang. Keberadaan alam beserta isinya termasuk umat manusia karena dikehendaki dan dicipta oleh Sang Pencipta Alam, yang dalam perkembangannya dipuja dengan asma : Gusti, Pangeran, Tuhan Yang Maha Kuasa dan Welas Asih (dan tentu nama-nama Tuhan dalam berbagai agama dan bahasa). Menurut pemahaman Kejawen, manusia sebelum terlahir di dunia ini dengan perantaraan ibu dan bapak, adalah suksma, spirit yang berada di alam asal muasal di bawah kuasa langsung Gusti. Jadi, manusia adalah suksma, spirit yang memakai pakaian raga fisik dan raga halus untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Dewa-dewi adalah juga mahluk ciptaan Tuhan yang berujud spirit, yang esensinya adalah cahaya, sama dengan esensi suksma. Oleh karena itu, pinisepuh Kejawen menyebut orang : Wahong, artinya anak keturunan atau berasal dari dewa. Dalam perkembangan bahasa, kata wahong berubah menjadi wong, artinya orang. Lalu kita sering mendengar ungkapan : wong Jawa, wong Sunda, wong Indonesia, wong Asia, wong Amerika dsb.

Tiyang, Ti Hyang
Dalam bahasa Jawa krama inggil, bahasa halus, wong adalah tiyang dari kata Ti Hyang, berasal dari dewa, spirit. Dalam kehidupan ini, sangat sedikit orang yang menyadari bahwa dia itu sebenarnya adalah suksma/roh yang berpakaian badan kasar dan badan halus. Padahal ini adalah pemahaman kunci bagi Kejawen dan spiritualitas universal.

Kenalilah dirimu yang sejati
Pada umumnya, dikarenakan pengaruh kuat dari keperluan materi dan duniawi dalam kehidupan ini, banyak orang yang lupa kehidupan sejati, tidak tahu asal muasalnya dan esensi hidupnya. Yang hidup adalah suksma/roh yang berada di badan orang. Kalau suksma/roh kembali ke asal muasal karena berbagai alasan, maka orang itu mati. Sedangkan suksma tetap hidup dan kembali pulang ketempat asal muasal di alam kelanggengan, ada yang memberi istilah : kembali ke haribaan Tuhan. Tuhan juga tak berwujud fisik, Beliau adalah Sang Pencipta, Sang Suksma Agung. Yang bisa berkomunikasi dengan cara terhalus dengan Gusti, Sang Suksma Agung, adalah suksma yang berada di raga manusia. Oleh karena itu, seorang manusia seharusnya mengenali diri sejatinya, pribadi sejatinya, yang adalah suksma. Itulah sebabnya kenapa para spiritualis, orang-orang bijak sering berkata : “Kenalilah dirimu sendiri”, istilah asingnya “Know thyself”. Orang akan memahami dan mengalami kehidupan di dunia dengan tentram bahagia (dan tidak larut arus kehidupan yang tidak baik dengan berebut harta, kekuasaan dan berbagai macam akal- akalan yang tidak baik) ; sesudah dia bisa akrab dengan suksma-nya, yang adalah diri sejatinya, Sang Pribadi, istilah asingnya Higher Self. Itulah yang dikatakan orang yang telah mendapatkan pencerahan secara spiritual, telah akrab dengan Sang Suksma, Pribadi Sejati, Higher Self, selalu akan sadar akan misi hidupnya dari Gusti, Tuhan, Sang Suksma Agung. Hidupnya di dunia pasti membawa misi yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia dan jagat ini.

Kenapa suksma berada di dunia?
Ini pertanyaan yang menggelitik, yang sejak dulu tidak henti-hentinya dilontarkan. Suksma mendapat kesempatan dari Tuhan untuk berkiprah di dunia dan menjalankan suatu misi, suatu tugas yang mesti dilaksanakan sebaik-baiknya sampai tuntas. Ungkapan yang lebih lugas menyatakan : Suksma harus sekolah di dunia. Sayangnya, Sang Suksma ketika sudah sampai di bumi dan berujud manusia, menemui banyak hambatan dan goda dalam menjalankan misinya. Hubungan sang suksma dengan kendaraan yang dipakainya, manusia dengan egonya, tidak sinkron. Ini disebabkan si manusia terlalu didominasi oleh elemen-elemen duniawi , maunya hanya memenuhi keinginan materi dan duniawi yang penuh nafsu, meninggalkan esensi spiritualnya. Menyiasati hal ini, pinisepuh Kejawen tidak bosan-bosannya mengingatkan : Eling lan waspada - Sadar dan waspadalah, siapa dirimu sebenarnya dan apa tugas sejatimu di dunia.

Hidup bagai roda berputar.
Ajaran Timur termasuk Kejawen mempercayai bahwa kehidupan seseorang itu seperti roda yang berputar, istilah kebatinannya : Cakra manggilingan. Artinya, satu saat suksma turun menetap sementara di dunia, pada saat lain dia berada di alam suksma, lalu dapat tugas lagi di bumi dan seterusnya, selalu berputar. Jadi, spiritualitas Timur percaya kepada adanya inkarnasi dan reinkarnasi. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah hidup bagai roda, cakra manggilingan diartikan : Jalan hidup seseorang, satu ketika bisa susah, lain kali mengalami masa jaya, makmur. Perjalanan suksma, berasal dari mula-mula, kemudian dapat tugas dari Tuhan untuk tinggal di bumi, lalu kembali lagi ke alam mula-mula suksma, itu merupakan perjalanan yang benar. Karena ada banyak suksma, sesudah orangnya meninggal, tidak mulus kembali ke alam mula-mula. Dia nyasar pulangnya, karena telah membuat kesalahan fatal ketika berada di dunia. Dia telah berbuat/membiarkan terjadinya perbuatan yang tidak baik dan melakukan dosa. Mengenai hal ini, akan kita kupas kemudian. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas dan jelas, kita akan membicarakan tentang terjadinya jagat raya dan bumi ini, tempat mahluk manusia bertempat tinggal.

Terjadinya Jagat Raya
Budaya Kejawen menamakan jagat ini adalah Jagad Paramudita, seperti yang sering diucapkan para dalang wayang kulit. Artinya jagat yang dihuni oleh para mudita, oleh manusia wanita dan pria, mahluk paling penting di dunia ini. Jagat Raya seisinya termasuk manusia yang mendiami bumi ini, tercipta atas kuasa Tuhan, SangPencipta Alam. Keberadaan manusia di bumi, setelah iklim dan kondisinya kondusif, siap untuk dijadikan rumah tinggal yang nyaman, lengkap dengan segala faktor pendukungnya. Pada era mudita, orang mulai memberikan nama-nama pada semua benda dan hal, lahirlah bahasa tutur di dunia. Oleh karena itu mudita dihormati oleh anak keturunannya.

Asalnya ramai dari sepi
Kehidupan bumi yang dihuni para mudita berkembang secara pasti. Tentu pada saat itu, para mudita memilih menghuni tempat-tempat yang aman dan tanahnya subur. Jumlah mudita dengan beragam warna kulit, budaya dan bahasa, semakin bertambah, sehingga bumi menjadi lebih ramai. Timbullah ungkapan : Witing rame saka sepi, witing gumelar saka sonya, artinya : Asal ramai dari sepi, jagat tergelar asalnya dari kosong. Kita akan mengungkap kelahiran dan perkembangan jagat ini dimulai dari Alam Sonya Ruri, sebelum jagat ini tergelar. Pengungkapan dari sudut pandang Kebatinan Jawa, dari sudut pengetahuan spiritual - spiritual knowledge, yang istilah lokalnya adalah elmu atau ngelmu Para pakar dunia, menjelaskan proses terjadinya alam raya dari sudut science – ilmu pengetahuan, secara ilmiah. Perlu digaris bawahi bahwa Kejawen tidak anti kepada ilmu dan perkembangannya yang berguna bagi umat manusia ; tetapi untuk kehidupan yang lebih baik, komplit dan benar, lahir batin, diperlukan ilmu dan ngelmu. Kita luangkan sedikit waktu untuk memahami difinisi tentang Ilmu dan Ngelmu dalam kotak di bawah ini.

Ilmu dan Ngelmu
Ilmu - Science adalah hasil pikiran manusia, yang semakin lama semakin maju, produknya semakin canggih sebagai hasil pemikiran/penemuan para ahli pikir bidang ilmu pengetahuan. Ngelmu - Satu pengetahuan yang berhubungan dengan purbawasesa – Kuasa dari Tuhan, yang oleh kebanyakan orang disebut gaib. Ngelmu itu dari dulu sudah ada secara utuh dan sepenuhnya dalam kuasa Gusti. Dibukanya sedikit demi sedikit, sesuai dengan kemajuan kesadaran dan kebutuhan manusia pada suatu saat. Penjelasan dan penyebaran – babaran lan wedaran, atas kehendak Gusti, melalui orang-orang yang ditunjuk Nya, karena sudah mumpuni pengetahuan dan kesadaran spiritualnya. Sehingga, semakin lama, ngelmu semakin terbuka – saya binuko lan ngeblak.

Catatan :
Mengenai cara pengajaran dan penyebaran kebatinan Kejawen, pada saat ini sudah jauh lebih terbuka, lebih praktis. Zaman dulu, ngelmu Kejawen benar-benar sinengker, dianggap rahasia, terkesan tertutup. Hanya kepada yang benar-benar percaya dan belajar sungguh-sungguh dan menghayati, seorang Guru akan memberi tuntunan. Polisi kolonial Belanda waktu itu mengawasi dengan ketat kelompok-kelompok Kejawen, karena dikhawatirkan menyebarkan ramalan Jayabaya, yang a.l. menyatakan bahwa kolonialis Belanda akan dikalahkan oleh “jago wiring kuning” dari utara, bangsa berkulit kuning dari utara (ternyata Jepang), yang akan menduduki Nusantara selama “seumur jagung”, dalam kurun waktu pendek (ternyata 3,5 tahun). Dan bangsa Indonesia akan hidup makmur sejahtera bila diperintah oleh bangsa sendiri, artinya Indonesia merdeka. Kolonialis Belanda juga melarang orang bertapa karena takut kalau orang tersebut mencari wahyu kemerdekaan. Banyak terminologi atau kata-kata yang diperlakukan sakral, tidak boleh diucapkan, tabu atau ora ilok, kini telah boleh diucapkan. Misalnya, pada waktu belajar kebatinan tidak boleh mengucapkan kata jantung. Kalau mau menyebut jantung, harus bilang : kembang gedhang atau sekar pisang, bunga pisang. Sekarang sudah boleh mengucapkan jantung. Kata samadi juga tidak boleh diucapkan. Kalau mau bilang samadi harus diganti dengan ungkapan : Anggoleki tapake kuntul nglayang - mencari telapak kaki bangau terbang. Mana dapat Anggoleki galihing kangkung - mencari hati kangkung. Apa ada? Nutupi babahan hawa sanga - menutup sembilan lobang hawa di tubuh.Tentu sulit. Kalimat-kalimat yang berbunga-bunga yang mungkin sesuai pada waktu itu, sekarang termasuk “njlimet”- berputar-putar dan sulit dipahami, tidak dipakai lagi. Penjelasan tentang samadi, termasuk cara, metode dan tujuannya, sudah jauh lebih terbuka. Cara mengajarkan ngelmu Kejawen juga sudah berubah sesuai perkembangan zaman.
Dulu, Kejawen diajarkan sangat tertutup, dengan peserta sangat terbatas dan hanya diajarkan pada malam hari, dihari tertentu, misalnya pada Kamis malam Jum’at. Tempatnya juga harus di luar rumah, di bawah atap langit, di pinggir laut, sungai, sawah, kebun atau pelataran rumah. Sekarang sudah diajarkan di dalam rumah, boleh siang hari. Literatur Kejawen banyak yang ditulis, dicetak sebagai buku, dimuat di koran dan majalah, bahkan ada di internet. Di masa kuno, pembelajaran hanya secara lisan, mantra-mantra tak boleh ditulis, semua harus hafal di luar kepala. Sekarang sudah terbuka, meski masih ada yang sinengker - dirahasiakan.
Para pakar kebatinan Jawa mengatakan bahwa semua ngelmu kebatinan Jawa boleh diketahui oleh peminatnya sesuai dengan tingkat kesadaran spiritual masing-masing individu, kecuali yang masih menjadi sengkeraning bawono – rahasia jagat. Penulis yang akrab dengan budaya Jawa dan senang mempelajari budaya-budaya yang lain, mengikuti paugeran - ketentuan ini. Apa yang penulis paparkan adalah ajaran luhur dan sudah dapat palilah, restu dari pinisepuh Kejawen, maupun dari Pribadi Sejati - Higher Self, baik secara nyata maupun melalui wisik sejati - pemberitahuan yang sebenarnya, di tataran ngelmu sejati, di jalan yang diberkahi Gusti.

Alam Sonya Ruri
Sekian juta tahun yang lalu, ketika alam belum ada, bumi belum ada, tidak ada apa-apa sama sekali, suasana gelap gulita, suara tidak ada, disebut Alam Sonya Ruri, artinya tempat tanpa batas, tanpa tepi dan sonya artinya kosong, sepi (bahasa Jawa : suwung) dan ruri artinya gelap gulita (bahasa Jawa : peteng ndhedhet). Alam Sonya Ruri adalah tempat tanpa batas, yang keadaannya kosong tanpa suara dan gelap gulita. Gambarannya : alam merupakan wadah ; isinya : kosong dan gelap gulita. Kemudian, tidak disebut kapan mulainya, alam sonya ruri mulai bergerak, berputar dan berputar terus dengan cepat. Perputaran itu menimbulkan daya panas, mulai muncul lingkaran (bahasa Jawa : kalangan), yang semakin lama semakin besar. Sesudah berputar terus menerus dan cukup lama (bahasa Jawa : mubeng seser), terjadilah ledakan ( bahasa Jawa : mbledhos), sehingga alam semesta menjadi terang dan mulai terbentuk dan terlihat wujud benda-benda di alam raya : langit dan planet-planet seperti matahari dan bintang-bintang. Teori ilmiah menyatakan bahwa Jagat Raya ada sejak 15.000 juta tahun yang lalu, dimulai dengan Big Bang, ledakan awan lemparan gas panas dan debu di angkasa, lalu ada gravitasi yang menyebabkan terbentuknya planet-planet. Sampai kini ilmu dan ngelmu sependapat bahwa jagat raya terus mengalami proses perkembangan yang tak pernah berhenti. Mengenai teori ilmiah mengenai terbentuknya jagat raya, Ilmu Pengetahuan yang terlahir dari kejeniusan pikiran manusia, tidak bisa meng-claim sebagai kebenaran, paling-paling mendekati kebenaran. Jagat Raya dicipta oleh Gusti, Tuhan Yang Maha Kuasa, supaya manusia selalu belajar dan tidak pernah berhenti belajar dan supaya berkiprah positif konstruktif demi kelestarian jagat beserta seluruh isinya termasuk umat manusia.

Sang Penguasa Alam menitahkan terang
Dalam istilah Kejawennya adalah : Kang Murbeng Alam nitahake pepadhang. Cahaya terang benderang di alam raya timbul karena perputaran benda-benda dilangit dan bintang-bintang. Cahaya datang dari benda-benda dilangit yang jumlahnya sakirno dalam istilah Jawa, artinya sejuta juta juta, begitu banyak tak terhitung jumlahnya. Matahari, sesuai dengan kekuasaan alam, atas kehendak Tuhan menerangi jagat termasuk bumi dan punya kewajiban untuk memberi kehidupan kepada semua mahluk. Rembulan dan semua bintang di langit, pada waktu malam hari menyinarkan cahaya yang lembut, sejuk, yang berguna untuk setiap mahluk. Konstelasi matahari, rembulan, planet-planet dan bintang-bintang terhadap bumi, mempengaruhi iklim dan kehidupan manusia dibumi.

Terbentuknya Bumi
Ketika planet-planet dan bintang-bintang angkasa sudah ada, bumi belum ada. Baru sesudahnya, ketika saling benturan dan saling pengaruh planet-planet dan bintang-bintang berjalan cukup lama di angkasa raya, terbentuklah sebuah bintang berukuran menengah menjadi pusat alam, yang disebut Pratala, artinya dasarnya samudra. Terbentuk dulu laut, samudra yang disebut Sagara, karena terus menerus diisi air dari hasil gerakan terus menerus benda-benda di alam raya. Sesudah terbentuk sagara, bumi mulai terbentuk setelah melalui proses alami dan penyempurnaan bentuk, sehingga disebut Bantala atau Bumi. Proses pembentukan bumi secara pemahaman ilmiah dimulai 4000 juta tahun yang lalu, dilukiskan dengan letusan-letusan gunung berapi yang memuntahkan lava merah menyala. Bumi yang terdiri dari lempengan-lempengan dan samudra-samudra besar, melalui proses jutaan tahun sehingga terwujud bentuk yang seperti saat ini.

Elemen-elemen bumi
Sejak awal terbentuknya jagat, melibatkan unsur-unsur angin, cahaya, api, debu dan air, yang dengan saling interaksi, gerakan dan benturan-benturan melahirkan planet-planet, bintang- bintang dan planet bumi yang kelak didiami manusia. Seperti diketahui elemen-elemen manusia juga terdiri dari : angin, banyu, geni lan lebu menurut Kejawen, yaitu angin, air, api dan tanah. Sedangkan unsur cahaya, mengingatkan dari mana asalnya suksma yang berupa cahaya. Pada mulanya, keadaan di bumi belum mendukung adanya kehidupan karena udara yang belum cocok. Baru sesudah udara dan keadaannya kondusif, manusia dan mahluk-mahluk lain bisa hidup di bumi, yaitu di lapisan atmosfir yang berada di tanah sampai dengan ketinggian 17 km.

Adanya makanan
Manusia dan mahluk-mahluk yang lain butuh makanan untuk hidup di bumi. Salah satu elemen manusia adalah air. Terbukti seorang manusia yang sehat pada usia produktif, 80% komponen badan fisiknya adalah air. 2/3 (dua pertiga) dari permukaan bumi ditutup oleh lautan ; 1/10 (sepersepuluh) permukaan bumi ditutup sungai es. Sejak mula terbentuknya bumi, air mengucur ke bumi, air di masa mula itu dinamakan Kamandanu, sesudah jatuh ke bumi dan kebanyakan berkumpul di laut, disebut Padmasari, artinya sari makanan. Oleh karena itu sel-sel kehidupan yang teramat sederhana dimulai di laut, karena disana ada sari makanan. Jagat Raya adalah bersatunya unsur-unsur Pratala/Sagara, Padmasari/sari makanan dan Bantala/bumi, yang terus berproses dan saling mempengaruhi dengan benda-benda di alam semesta, sehingga datang saatnya manusia dan mahluk-mahluk lain serta berbagai tetumbuhan mendapatkan tempat yang nyaman di bumi untuk dihuni.

Kandungan bumi
Ini yang disebut kekayaan alam, benda-benda yang terpendam di dalam bumi (termasuk yang di bawah laut), dimana manusia tinggal menggali atau menambangnya untuk memfasilitasi kebutuhan hidupnya. Selain tanaman pangan, herbal untuk obat dan tanaman industri, berbagai bahan tambang didarmakan oleh bumi kepada manusia. Betapa baiknya Ibu Bumi, Mother Earth kepada manusia. Kalau mau jujur, manusia modern seharusnya merasa berhutang budi kepada mahluk-mahluk dan tetumbuhan di masa purba, berhutang budi kepada alam dan tentunya kepada Tuhan. Hanya sedikit orang yang mengingat kepada jasa fosil-fosil binatang laut dan pohon-pohon raksasa yang sejak 300 juta tahun lalu “mengorbankan diri” untuk dijadikan sumber enerji berupa minyak bumi, gas dan batubara. Padahal produk-produk ini, diburu, diperebutkan dan dimanfaatkan untuk mengabdi kepada manusia modern. Selain itu di dalam bumi antara lain masih terdapat berbagai batu, mineral, pasir, kapur dan lain- lain yang menunjang kesejahteraan manusia. Masih ada lagi berbagai logam seperti ; emas, perak, tembaga, perunggu, besi, aluminium, timah dsb. Selain itu ada rumpun batu mulia dengan berbagai macam faedah dari harga yang sangat mahal sampai yang murah, seperti : berlian, quartz, ametis, turqoise, safir, emerald, jade, turmalin, citrin, amber, ruby, tiger’s eye, obsidian, agate/bermacam-macam batu akik dalam berbagai warna yang indah dan menarik seperti putih, ungu, biru, hijau, merah muda, kuning, jingga, merah, coklat dan hitam. Khusus mengenai logam dan batu mulia/gemstones/precious stones ada banyak peminatnya, karena bisa dicipta menjadi perhiasan dan asesories yang menawan.  Berbagai logam dipakai untuk membuat keris, berbagai batu mulia selain dibuat perhiasan yang cantik seperti gelang, kalung, cincin, subang dll, juga digemari oleh orang-orang yang mengerti dengan memanfaatkan daya alami batu-batu mulia tersebut. Batu mulia memiliki daya alami, enerji yang bisa dimanfaatkan untuk membantu pemakainya. Enerji yang dipunyai batu mulia, bisa membantu dalam bidang keselamatan, kesehatan, karier, kesejahteraan dll. Perhiasan dari gemstones termasuk berlian, safir, topaz, emerald, jade dan lain-lain, hanya bersifat perhiasan/asesories yang indah tetapi tidak memfungsikan daya alaminya untuk membantu pemakai, selama daya alami/enerjinya tidak dibangkitkan. Jadi perhiasan dengan batu mulia itu hanyalah “sleeping beauty”, sekedar menampilkan keindahan. Supaya enerji batu mulia berfungsi, bekerja dengan membantu atau melindungi pemilik/pemakainya ; batu mulia tersebut harus dibangkitkan enerjinya, istilahnya “diprogram” sesuai dengan fungsi alaminya. Batu-batu itu, tidak “diisi” dengan menempatkan mahluk halus/qodam (meskipun bisa), tetapi hanya dibangkitkan daya alaminya, supaya tidak tidur. Untuk itu diperlukan bantuan “programmer” yang mumpuni, yang akrab dengan esensi batu-batu  mulia dan itu akan terjadi dengan berkah Tuhan. Website Jagad Kejawen akan membicarakan lebih jauh mengenai batu mulia, untuk membantu peminat.