Teknik Melakukan Astral Projection
Dari berbagai macam teknik dan cara melakukan
Astral Projection, ini adalah merupakan cara yang termudah. Dalam waktu
maksimal 1 minggu, atau bahkan 1 hari adalah cukup, dengan pengarahan diri yang
baik dan benar. Dari pengalaman Saya, teknik berikut ini adalah lebih mudah
dari teknik-teknik lain yang mana kita tidak perlu melakukan visualisasi intensif
pada saat melaksanakan Astral Projection.
Teknik-teknik ini Saya
pelajari dari “Leaving The Body : A Complete Guide to Astral Projection, D.
Scott Rogo.
Hambatan utama dalam pembelajaran Astral
Projection adalah rasa takut. Awalnya Saya khawatir dan takut untuk melakukan Astral projection, Saya mengira bahwa Saya
bisa mati/kesurupan jika melakukannya. Sampai artikel ini Saya tulis, nyatanya tak
pernah ada hal-hal negatif yang terjadi dalam proses Astral Projection, atas kehendak Allah.
Berikut ini langkah-langkah
yang Saya lakukan untuk melakukan suatu Astral Projection (dalam
istilah jawa biasa disebut
dengan ‘Meraga Sukma’)
Langkah Pertama:
Relaksasi tubuh, keseluruhan termasuk fisikal dan
mental. Saya memulainya dari relaksasi otot- otot tubuh dan pengaturan pernafasan. Dengan secara terus-menerus dengan
menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan. Berkali-kali hingga Saya
benar-benar relax.
Langkah Kedua:
Konsetrasi, memasuki keadaan di antara tertidur
dan terjaga (duh, sulit Saya jelaskan di sini bagaimana suasana seperti itu terjadi). Ini disebut sebagai masa Hypnagogic
(menurut buku yang Saya baca). Dengan berlatih secara terus-menerus untuk memasuki keadaan
tersebut, maka kita akan mudah melakukan ‘switching’ dari keadaan sadar menjadi ‘setengah tertidur’
namun bukan mengantuk atau bahkan tidur. Cara lain yang mudah adalah dengan berkonsentrasi
pada suatu objek dalam pandangan gelap kita (kondisi mata tertutup).
Langkah ketiga:
Mulailah dengan mengosongkan total seluruh isi
(unek-unek) yang ada dalam pikiran kita. Dan cobalah amati segala perubahan yang ada dalam pandangan ‘visualis’ kita
(lumayan susah). Dengan semakin memperdalam konsentrasi, usahakan untuk menatap lurus ke depan
di mana kelopak mata kita tertutup. Beberapa saat kemudian (seperti yang Saya alami)
akan muncul suatu pola cahaya aneh. Dalam keadaan tersebut, di mana Neuron-neuron kita akan
beristirahat. Ini masih belum membawa kita pada tahap Astral Projection yang sesungguhnya, jadi
biarkanlah saja hal demikian terjadi dengan sendirinya.
Langkah Keempat:
Memasuki masa Vibrasi. Ini merupakan bagian
terpenting, namun terasa meragukan (maksudnya ragu apakah kita benar-benar telah berada pada tahap ini atau belum). Pada saat
inilah, medan- medan listrik pada tubuh kita aka terlepas, dan Astral akan meninggalkan tubuh
fisik kita. Benar- benar sulit, namun tidak sesulit yang kita kira. Saya hanya berlatih sebanyak 4
kali meditasi dan berhasil pada meditasi ke-5.
Berikut ini adalah tips-tips
yang dianjurkan untuk mempermudah memasuki tahap Vibrasi:
1. Lepaskan benda-benda semacam
gelang, kalung, dsb. Yang dapat mengganggu konsentrasi kita pada saat
bermeditasi.
2. Lakukanlah di dalam ruangan
yang gelap namun masih ada cahaya, jangan terlalu gelap
3.Saya melakukannya dengan berbaring
membujur dari utara ke selatan, dengan posisi kepala berada di utara. Dengan posisi berbaring, kita akan benar-benar
merasakan relaksasi total dengan sempurna. Namun jangan sampai mengantuk!
4. Pakailah pakaian yang longgar dan nyaman, agar
tidak menganggu konsentrasi pada saat bermeditasi.
5.Carilah tempat yang sunyi (Saya melakukannya di
kamar, maklum di pedesaan kalau malam hari kan
sepi).
6. Mulailah memasuki tahap relaksasi.
7. Lakukanlah
sugesti-sugesti secara mental pada diri Anda sendiri, misalkan kalau
Saya,“Wahai Aku, rasakanlah pancaran kekuatan semesta yang begitu dahsyat.”
Atau juga,“Wahai hati, pikiran, dan tubuhku, beristirahatlah... Dan
berselaraslah pada keheningan semesta.” Lah pokoke akeh banget!
8. Lakukanlah nafas dalam dengan menggunakan
mulut/hidung, terserah asalkan jangan sampai telat bernafas = sesak nafas.
9. Berkonsentrasilah pada pernafasan, namun jangan
sampai menjadikannya sebagai objek konsentrasi.
10. Pilihlah satu titik misal 1 meter di atas kepala
Anda, kemudian usahakan/pindahkan poin Anda ke
titik tersebut (pokoknya seperti itu lah, sulit Saya jelaskan).
11. Perkuat tingkatan konsentrasi, dan pusatkan
‘cipta’ pada titik yang telah kita tentukan dalam poin 10.
Langkah Kelima:
Berlatihlah mengontrol tahapan Vibrasi kita.
Mengontrolnya secara mental dengan menekankannya ke dalam kepala kemudian aturlah Vibrasi itu menurun hingga ke
ujung kaki kita, hingga merata ke seluruh tubuh, sambil mempertahankan Vibrasi kita pada
seluruh tubuh. Untuk menghasilkan efek getaran ini, lakukanlah konsentrasi penuh pada setiap
Vibrasi yang kita rasakan secara mental tekankanlah gelombang Vibra tersebut
keluar dari kepala dan menurun memasuki seluruh tubuh. Lakukanlah latihan
seperti ini hingga kita benar-benar mampu memerintah sang Vibrasi kapanpun
sekehendak kita. Jika kita telah mampu melakukan control pada Vibrasi, maka
kita telah siap melakukan perjalanan Astral.
Langkah Keenam:
Mulailah secara bertahap dan terpisah-pisah.
Kunci dalam melakukan Astral Projection adalah kontrol pikiran. Jagalah pikiran kita (visualisasikan) Astral untuk meninggalkan
tubuh secara terus-menerus. Ingat, apapun yang akan terjadi janganlah panik atau takjub.
Tetaplah pada konsentrasi dan netralisasi pikiran. Berikutnya adalah melakukan visualisasi
penuh untuk mengeluarkan Astral dari tubuh, dengan melakukan kontrol pikiran dan
konsentrasi yang tetap.
Langkah Ketujuh:
Lepaskanlah Astral kita dari tubuh. Langkah awal
adalah dengan melakukan sugesti bahwa diri kita amat sangat ringan, dan kemudain cobalah untuk terbang (dengan melepaskan
Astral dari tubuh). Lakukanlah hal tersebut sambil terus meningkatkan kontrol pikiran dan
konsentrasi, dan jagalah jangan sampai semua ini sia-sia (semisal gangguan suara dari luar,
dsb). Jika Anda dapat melihat tubuh anda sedang
duduk/terbaring sedang posisi Anda adalah terbang, maka Astral Projection telah Anda kuasai. Ingat 1,2,3 hari
berlatih bukanlah masalah, tergantung niat, minat dan tujuan kita.